Pagi-pagi banget dan tidak seperti biasanya, aku bangun lebih awal dan langsung mencuci pakaian. Soalnya aku sudah punya rencana akan berpergian seharian ke Singapura. Ini pertama kalinya, sejak tahun lalu aku ingin pergi ke Negara yang berlambang Singa itu. Namun, karena banyak kesibukan kantor dan pekerjaan part time. Sehingga, rencana itu selalu gagal.

Tidak ingin rencana itu gagal. Pada tanggal 12 Januari, aku dan bersama kawan ku Vera langsung membeli tiket dan menukarkan uang rupiah kami ke mata uang sana. Saat ini dolar Singapura sedang mahal-mahalnya. Kami mesti membeli satu dolar Rp5950 per dolar. AKhirnya kami menukarkan uang dan mendapatkan Rp100 dolar lebih. Beli tiket one way $S15. Akhirnya, kami berangkat keesokan harinya. Meskipun, saat itu kami tidak yakin. Karena benar-benar belum pernah menginjakan kaki kesana.

Berbekal informasi yang di browsing dari internet. Kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Merlion Park dan China Town. Begitu sampai disana, kami ditanyai pihak imigrasi dan lolos. Karena memang hanya berniat jalan-jalan. Begitu sampai, rada pusing dikit. Soalnya ombaknya sangat kencang. Dan kami masih berkutat pada satu tempat dan merasa binggung, harus naik apa ke Merlion Park.

Tanya-tanya dengan orang asal daerah sana. Mereka tidak segan-segan membantu dan menyetopkan bus. Kami merasa senang, karena bapak tua itu, (maaf saya lupa nanya namanya). Dan menanyakan ke driver, apa bisa bus ini menurunkan kami ke Merlion Park.
Ternyata bus itu, satu jurusan dan kami akhirnya naik dan harus membayar $S2,20. Berhubung tidak ada uang sen kami menyetor $S3.

Supirnya menurunkan kami dan menunjukan Merlion Park yang berada disebrang halte bus. Untuk menyebrang ke sana, kami juga merasa binggung. Soalnya rada aneh, kita mengikuti orang yang kebetulan juga akan menyebrang. Setelah itu, kami merasa menikmati suasana disana, ramai banget dan dari berbagai macam kalangan etnik, dari India, Eropa dan Indonesia sendiri, termasuk kami.

Sayangnya, cuaca rada sedikit mendung dan gerimis. Sehingga tidak puas berfoto-foto disana. Tempatnya seh sederhana banget dan tidak ada yang istimewa. Namun, merlion park atau tepatnya patung berkepala singa dan berbadan ikan itu, menjadi salah satu sejarah bagi warga Singapura. Sehingga rasanya kurang pas, kalau tidak kesana dan berfoto-foto ria.

Setelah puas, perjalanan pun dilanjutkan ke taman yang berada disekitar kita. Berjalan kaki, mengikuti arus. Kami terus saja berjalan dan akhirnya tiba di taman yang bernama Esplanade Park. Taman itu harus ditempuh kurang lebih 7 menit dengan berjalan kaki. Namun, karena cuacanya tidak panas dan banyak pemandangan indah, seperti jembatan gantung yang menarik dan unik. Serta banyaknya turis yang berjalan kaki. Ya, kami mengikuti juga dan ternyata berjalan kaki dibanding naik bus atau taksi lebih menyenangkan.

Karena, lebih banyak pemandangan yang bisa dilihat dan benar-benar terasa berlibur. Pemandangan yang hijau dan rindang benar-benar membuat aku dan kawan ku merasa iri. Kalau di Batam sendiri saja, banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan perumahaan. Sedangkan disana, malah membuat taman yang banyak, selain menjadi rindang juga bisa dijadikan tempat pariwisata bagi turis.

Di sebarang Esplanade Park akan dibangun taman, hebat bukan? Berbeda dengan Batam, taman kota yang kecil itu di Engku Putri saja, rencananya akan dibangun parkiran untuk pemeritah yang menurutnya kurang. Karena kebanyakan pegawai dan pejabat pemerintah hampir semuanya ke kantor menggunakan mobil.

Bukan membandingkan Negara sendiri dengan Negara tetangga. Namun, benar-benar sangat contras dan berbeda. Disana, tidak macet dan tidak berdebu. Benar-benar teratur dan menyenangkan. Bukan hanya aku saja yang berpikiran seperti itu. Tetapi juga jawan ku.
Setelah berfoto-foto di taman, kami pun melanjutkan perjalan ke museum tetapi tidak lama, kami mengganti rute perjalanan. Karena perut kami sudah lapar. Jadi, kami berahli ke mall. Wah, banyak sekali mall dan teratur. Kami pun hampir tersesat dalam mall yang besar itu. Kanan-Kiri mall semua dan anehnya tidak pernah mati.

Di kota kami, begitu mall baru didirikan, mall lama akan mati dan tertinggal. Disana, banyak sekali mall dan tidak pernah sepi atau pun mati. Gedung-gendung yang menjulang tinggi membuat kami terpesona. Bukannya disini, tidak ada gedung yang tinggi. Namun, susunannya yang saling berdekatan dan hampir disepanjang jalan ditanami perpohonan dan ada desain-desain patung yang unik dan yang tidak pernah kami tahu akan makna apa patung itu.

Kami jalan-jalan dan membeli berbagai macam cindera mata, harganya murah dan barangnya bagus. Aku hanya membeli beberapa jepit rambut untuk keponakan ku. Karena, disana sudah banyak pernak-pernik yang berdesain babi. Karena sebentar lagi tahun babi api. Sedangkan kawan ku, membeli gelang, kalung dan bros. Tiga barang $S10, awalnya kawan ku kira murah, ternyata lumayan mahal juga bila dibanding beli di Jakarta. “Wah… ternyata mahal juga, lebih murah di Jakarta. Tapi aku puas” begitu katanya beberapa hari setelah kami bertemu lagi.

Ternyata waktu disana, ia salah mengitung harga. Ya, tetapi benar-benar menikmati suasana. Pada awalnya memang berniat mau membeli makanan, jadi keliling mall.
Setelah puas, kami putuskan untuk membeli makanan. Awalnya ingin makan di MC Donald tetapi juah-jauh kesini, masa makannya di MC Donald. Bugger King, ngak jadi, jauh-jauh masa pada akhirnya makan bugger. Namun, karena perut dan rasa lelah dikaki. Karena sepanjang hari belum ada duduk dan lapar. Akhirnya, kami memilih tempat makan yang kecil. Karena merasa binggung dengan daftar menu disana. Aku memilih cheese omlet dan kawan ku memilih sandwich.

Lalu, kami melanjutkan perjalanan ke China Town dan merasa bingung. Harus kemana? Kami menanyakan pada orang, ada beberapa orang melihat kami merasa heran. Dan akhirnya kami baru mengetahui dari MR SO and SO bahwa, kalau mau China Town petang hari. Kalau jam segini, disana tidak ada apa-apanya. Namun, karena ingin tahu saja, kami tetap kesana dan membeli beberapa manisan.


catatan di bulan Januari, 21, 2007

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health