Sebenarnya tak ada niat mengecat kamar Sabtu (12/4) ini, tapi dikarenakan perbincangan singkat dengan Heru, teman kantor, jumat malam. Saat dalam perjalanan ke Ezy, rental Vcd. Ia pun berniat membantu. Tentu saja, gayung bersambut ini tak mungkin ku lepas.

Aku menerima tawarannya, sabtu siang untuk mengecat kamar ku. Mentari pun menyambut pagi, karena semalam tidur larut, aku pun bangun kesiangan. Niat ke gereja pun terpaksa di cancel. Karena hujan turun. Berhubung tidak punya payung, jadi tak bisa kemana-mana..

Waktu berlalu dengan lambat, menunggu hujan reda, perasaan rada-rada cemas.. Ya, kalau hujan berhenti, kalau tidak? Rencana bisa buyar.. Jam menunjukan pukul 11.30 WIB, aku pun segera menghubungi Heru. Di tempatnya masih hujan deras, sedangkan tempat ku tinggal rintik2.. Menunggu kedatangannya, aku menghabiskan waktu dengan membaca Harry Potter terakhir, yang ku pinjam dari pok Ifah, alias barter. Dia ku pinjamin buku Women under cover, yang baru aku beli beberapa hari lalu dan baru ku baca beberapa bab tentang sex dan striptis dunia pria...

Tak lama kemudian, jam yang sudah menunjukan jarum panjangnya ke 9 dan jarum pendek ke angka 11, ia pun datang dengan jaket andalannya. Kami pun segera membeli cat di mitra 10. Rencananya, aku ingin mengecat kamar ku dengan dua warna favorit ku, ungu dan pink. Tapi rencana, tinggallah rencana. Karena tak ada cat dalam kemasan sedang. Akhirnya aku putuskan memilih warna ungu muda.

Lalu, saat perjalanan pulang, kami pun membeli makanan untuk makan siang. Setelah barang ku di geser-geser, ia segera mengecat kamar ku. Aku menunggu sambil melanjutkan membaca Harry Potter, sesekali membantunya mengeserkan lemari dan juga mencari tongkat.

Beberapa waktu kemudian, Heru menerima telpon dari kawannya, Ian. Ia pun menyusulnya ke kost ku. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 4. Aku mendapat telp dari mas deny yang sudah stand by di Godiva Ngy Hill dan mba Widya..

Karena waktu terus berjalan dan Heru juga sudah capek, acara ngecat pun dihentikan dan disambung sabtu depan. Alhasil, kamar ku jadi belang. Ungu dan putih. Tak henti-hentinya telepon dan SMS pun datang silih berganti, dari kawan, sepupu dan juga komunitas BBC.

Jam sudah menunjukan pukul 4, aku segera mandi dan bersiap ke Nagoya Hill. Sesampainya disana, sudah menunggu Dev, Joko, Chika, Arifin, Okie, Mel dan widya. Kami pun menghabiskan waktu hingga Magrib. Mba Widya pulang, wahyu dan mba Ani datang. Berbincang-bincang tak tentu arah hingga kira-kira jam 9 malam. Kami pun pulang ke rumah masing-masing...

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

2 komentar untuk Sabtu yang Melelahkan

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. Alo Mbak.. kapan kita kumpul lagih :D
    masak bareng? *halah*

    BalasHapus
  2. wah.. boleh aja mas, tapi susun rencana dulu dg yang lainnya. Plus acara memasak boleh juga tuh, tapi di tempat siapa ya? hehe

    BalasHapus