Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak memiliki emosi marah. Rasa marah dan kesal ini bisa timbul karena masalah sepele ataupun masalah besar. Salahkah bila seseorang meluapkan rasa amarah dan kesalnya?

Banyak orang beranggapan hal wajar. Bila seseorang mengungkapkan amarahnya. Tapi marah seperti apakah kadar yang pantas? Marah sambil mencak-mencak, marah sambil menjerit, marah sambil memukul, marah sambil melontarkan kata-kata yang tidak menyenangkan.

Benarkah marah merupakan hal yang lumrah bagi manusia? Tetapi apakah Tuhan mengizinkan dan membenarkan amarah dan luapan emosi itu? Seperti tertulis dalam firman Tuhan, ''Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; Berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam. (Maz 4:5)

Apakah ini menandakan Tuhan mengizinkan kamu dan aku menuangkan rasa amarah? Manusia memang tercipta dengan tubuh yang menyerupai Tuhan, tetapi untuk emosi, manusia tidak bisa menahan rasa itu. Karena itu Tuhan memberikan kesempatan bagi manusia dengan meluangkan amarah dalam hati. Kenapa?

Karena dengan meluapkan emosi, rasa kesal dan amarah dalam hati tentunya tidak akan membuat percikan api baru. Sebab yang tahu hanya antara kamu dan Tuhan saja.

Manusia bila marah dan kesal pada saat emosinya memuncak. Terkadang mengucapkan kata yang tidak pantas untuk diucapkan. Tentunya kata yang terdengar membuat orang yang bersangkutan sakit hati dan membuat pertengkaran makin memuncak, dimana pada akhirnya membuat penyesalan dalam hati dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Emosi terkadang membuat kita gelap mata dan mengucapkan kata yang tak pantas. Karena itu jagalah semua ucapan yang tidak pantas. Karena, Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan (Amsal 15:2)

Amarah dan perkataan kasar hanya mendatangkan kesengsaran. Memang menjadi orang yang sabar dan mampu mengendalikan emosi sangat susah. Namun tertulis dalam firmanNya, orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. (Ams 16:32)

Tetapi bila kamu telanjur menyakiti orang yang kamu sayangi dengan perkataan maupun perbuatanmu, tak ada salahnya untuk mengucapkan kata maaf dan memperbaiki tingkah laku dan emosi mu menjadi lebih baik. Karena ''Jika kita mengaku dosa kita, maka ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala yang jahat''. (I Yoh 1:9)

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

2 komentar untuk Are U Angry?

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. Postingan bagus... tapi kapan2 kita boleh marah bulkan? asal pada batas tertentu ...

    BalasHapus
  2. Marah yaa, Itukah keInginanmu? jika Ya, Just Do it! Jika Tidak, Just Leave it! Tuhan malah sangat pemarah lho, pencemburu malah. Kalau marah dianggap perlu yaa marahlah...

    akusedanggakmarahkok, :D
    http://joesitohang.wordpress.com/

    BalasHapus