Akhirnya, aku putuskan juga untuk mengangkat barang-barang yang ada di Batam ke Tanjungpinang. Karena aku di tempatkan di Kota Gurindam dan Negeri Pantun ini lebih lama dari perkiraan ku sebenarnya. Karena menurut perjanjian ku dengan bang Rizal, aku di tempatkan hanya dua bulan saja di sini. Namun, sejalan dengan waktu dan perkiraan ku, aku lebih lama disini dan in fact, terbukti.

Aku tidak menyesali keputusan kantor ataupun bersedih. Itu juga karena faktor kerjaan yang aku tahu, cepat atau lambat aku harus berkembang. Untuk maju dan berkembang kami harus rela untuk berkorban kesenangan ku untuk kantor.

Ya, kesenangan ku yang senang nongkrong di cafe, shopping barang-barang yang OK, hingga nonton di 21 harus ku korban kan tentunya. Karena di kota Gurindam ini berbeda dari kota Batam yang sudah merupakan kota metropolitan. Meskipun begitu, kekecewaan ku tak terasa besar. Walaupun kadang-kadang Mr. E sering membuat ku kesal dan marah. Padahal, sudah jauh-jauh hari aku umumkan aku minta libur minggu, tetapi dia tetap saja tidak tahu dan tidak peduli. (Dam it).

Membawa barang sejibun dan seabrek itu dari satu pulau ke pulau lain tidak lah mudah. Walaupun, kantor tidak menggantinya, aku tidak mempersoalkan. Kalau kantor lain, pindah tugas dan rumah, kantor yang menanggung. Karena aku lain dari pada yang lain, yang tidak terlalu memusingkan urusan itu, aku pun tak masalah. Selama aku mank ada!!!!

So expensive harga yang harus ku keluarkan untuk pindah dan bahkan kabel ku pun turut lenyap entah kemana. Padahal sudah ku masukan ke dalam tas. Ya, aku tak tahu poter mana yang ngambil di Batam or di Pinang? Tapi, aku sudah mengiklaskan itu semua....

Datang ke Batam hari Jumat malam, begitu tiba di kamar kost ku yang berukuran 3 x4 dengan nuansa warna ungu yang baru saja ku cat berkat bantuan kawan ku. Kini harus ku tinggalkan, padahal biaya yang ku keluarkan untuk ngecat lumayan mahal lho. Begitu tiba, aku bersama ade dan kakak ku pun pergi ke Mega Mall.

Sebelum melakukan aktivitas aku menemui kawan yang menjaga stand di ICT Expo, lalu berlanjut makan pizza hut dan nonton film di 21. Film yang kami pilih karena mid nite terbatas, jadi kami pilih film The Sparta Tens. Disana, aku bertemu teman-teman dan juga aku nonton bareng Elish dan Rozie yang selama ini menjaga kost ku agar bersih dan rapi hehe... Thanks for u best friend.

Rozie merupakan teman seangkatan, kami sama-sama menderita untuk bisa menjadi seperti sekarang ini bertahan di bidang pekerjaan kami sebagai kuli dengan gaji yang tak seberapa. Bahkan, kami pernah makan sepiring bertiga, aku, rozie dan anto yang sudah lama mengundurkan diri dari kuli. Karena gaji yang diterima pada saat magang sangat kurang.

Sedangkan Elish adalah pacar rozie yang juga merupakan ade kecil ku yang suka ngambek. Entah bagaimana aku dan Elish bisa akrab, itu sebelum Elish pacaran dengan Rozie. Oh, ya aku ingat karena dia pertama kali negur aku dan minta di carikan kost, lalu ia dekatin aku dan kami pun cocok. Ia lalu curhat mengenai Rozie dan tentu saja, aku dukung ia dengan Rozie jadian. Nah, kami pun sering bonceng tiga untuk cari makan dan lainnya.

Capek memang pindahan, dan aku merasa senang karena kakak ku membantu packing barang dan kawan ku Heru membantu mengangkatin barang dari Lantai II ke dalam carry yang kami sewa. Makasih buat kalian berdua juga yang sudah mengeluarkan tenaga untuk pindahan dari Kota Batam ke Tanjungpinang. Semoga semuanya sukses.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health