Don't affraid...

Saya hidup dilingkungan yang berkecukupan... Rumah saya sedikit lebih bagus dibanding rumah teman-teman dilingkungan tempat ku tinggal. Setiap tahun, bisnis yang digeluti ayah kian berkembang dan membuat kami sekeluarga pindah ke lingkungan yang lebih baik.

Menjadi kaya bukan berarti membuat kehidupan di rumah semakin baik. Meskipun, sekarang harta di rumah bekelimpahan, namun aku merasa tidak bahagia di rumah. Walaupun dulu, rumah kami sederhana, tetapi aku merasa bahagia.

Pelarian ku hanya satu yakni mencari kenyamanan di luar rumah, jauh dari hiruk piruk pertengkaran demi pertengkaran di rumah. Bahkan aku mempunyai seorang sahabat yang baru aku kenal. Ia mengajarkan ku cara 'gaul' cara gaul anak metropolitan.

Setiap malam, aku lalui malam-malam ku dari cafe ke cafe, dari pub ke pub. Awalnya hanya ikut-ikutan daripada stres di rumah dan mendengarkan pertengkaran yang tidak penting. Lalu, aku mencoba drug yang ditawarkan kawan... Aku mencoba dan mencoba hingga aku ketagihan.

Orang rumah tidak menyadari perubahan ku, aku pun semakin asyik dengan dunia ku, drug dan drug. Sekolah ku pun turut telantar, karena aku lebih menikmati dunia ku. Tenang dan nyaman, tema-teman yang baik, menurut ku... Hingga akhirnya, aku menyadari aku semakin jauh dan terjatuh. Aku ingin bangkit, tetapi aku takut??

Perasaan takut ku kehilangan teman-teman yang mengerti aku, aku takut mereka akan menjauhi ku. Tubuh ku semakin hari semakin kurus. Aku takut untuk kehilangan mereka, walaupun aku sadari bahwa aku akan semakin tengelam dengan dunia hitam ini..

Berbagai cara telah ku coba dan aku gagal. Aku merasa frutasi dengan keadaan diri ku, dimana disatu sisi aku membutuhkan dukungan dan disatu sisi aku membutuhkan kasih sayang. Pergaulan yang ku bina pun bisa rusak. Lalu, kepada siapakah aku meminta pertolongan.

Suatu hari, aku berjalan tanpa arah dan tujuan hingga tiba di kali yang kecil namun tenang. Aku duduk di bawah pohon tanpa melakukan atau berpikir apa pun. Aku hanya melakukan apa yang ada di benak ku saat itu, hingga akhirnya ada selembar kertas yang sudah kusut dan aku membaca tulisan di dalam kertas yang berwarna kuning itu.

Berbahagialah orang yg tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yg tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam perkumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yg ditanam seperti aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yg tidak layu daunnya; apa saja yg dibuatnya selalu berhasil. bukan demikian org fasik: mereka sekam yg ditiupkan angin. sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar; sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan. (Mazmur 1:1-6 )

Aku tidak mengerti maksud tulisan ini dan aku hanya mengulang membacanya....

to be continue ya

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health