Perjalan pun dilanjutkan di Negeri yang terkenal dengan entertain terbesar itu. Hari kedua, rencananya kami akan menikmati berbagai permainan outdoor yang tersedia di Genting Highland. Permainan outdoor ternyata lebih banyak dan lebih luas.

Namanya juga di luar ruangan, tentunya pemandangan yang terlihat lebih menarik dan indah dibanding di dalam ruangan. Bukan berarti di indoor jelek lho, buktikan aja deh sendiri ke sana. Untuk bisa masuk ke sana harga tiketnya berkisar 54 ringit untuk dewasa dan anak-anak 45 ringit.

Harga tersebut bisa dibilang sepadan dengan permainan yang disajikan dan dekorasi yang luar biasa menarik. Sepanjang mata memandang beragaram permainan diatur dengan sangat sempurna dan dibuat taman-taman kecil dan tempat istirahat setelah puas bermain di sana.

Begitu melangkahkan kaki keluar dari hotel, hawa dingin pergunungan pun terasa di kulit. Saat itu aku hanya mengenakan kaos putih, jaket biru dan celana pendek warna hijau. Praktis untuk menikmati permainan di sana. Tidak ribet soalnya.

Pertama kali tiba di outdoor hal pertama yang dilakukan pun melakukan aksi bergaya dibeberapa lokasi untuk diabadikan dalam handycam dan kamera poket. Setelah itu, kami pun berlanjut untuk menikmati permaian. Permainan pertama kali Astro Fighter. Untuk permainan ini juga bisa dinikmati di Ancol maupun di Sunlagoon yang ada di KL.

Setelah berputar dua kali putaran dengan pesawat-pesawatan. Kami pun beranjak ke beberapa lokasi permainan ekstrem yakni Spinner. Untuk permainan ini sepertinya aku angkat tangan. Karena serem bo.... Jadi, Citra menikmati permainan sendiri. Wah, ngak lah di putar-putar di angkasa dan tinggi banget lagi.... Ogah deh.

Citra pun harus berehat lima menit setelah menikmati permainan itu. So, kami pun memilih permainan yang sedikit lebih nyantai untuk dinikmati. Jatuhnya pada permainan Dinosaurland. Di Dinosaurland merupakan lokasi tempat hiburan keluarga. Karena di sana banyak tersedia patung-patung pada masa zaman sebelum es.

Untuk mengelilingi pulau tersebut dengan menggunakan kapal kira-kira membutuhkan waktu sekitar 7 menit-an. Karena tidak hanya melihat pemandangan pulau buatan maupun pemandangan Genting Highland dari atas bukit. Tetapi juga disajikan sejarah mengenai binatang purba kala itu. Menarik dan mendidik.

Di sana, tersedia goa buatan sederhana bila di lihat dari luar dan di dalamnya ada beberapa patung dinosaurus baik pemakan tumbuhan hingga pemakan daging. Patung-patung tersebut memang sederhana dan bisa bergerak. Namun juga mengeluarkan efek suara binatang tersebut. Di dalam goa tersebut, menceritakan beberapa kisah awal mula bintang dinosaurus hingga bintang tersebut punah. Menarik kan..... Seharusnya Indonesia juga patut mencontoh hal ini lho...

Ok, singkat cerita... permainan mendebarpun terlewati... Khusus permainan Sungai Rejang aku angkat tangan. Kagak berani.... Nahan nafas saat kapal meluncur ketinggian sekitar 1,5 meter tanpa pengaman membuat adernalin ku terpacu cepat.... serem deh....

Ada hal menarik, pada saat semua istirahat dan aku bosan di kamar. Apalagi masih pukul 09.00 malam waktu setempat. Aku jalan-jalan sendiri, karena bosan di kamar. Apalagi channel TV nya ngak ada yang menarik. Karena tadi pagi, kami beli tiketnya yang all park, jadi dalam dan luar taman bisa digunakan. Aku pun mencoba permainan adult bumper car. Karena pada saat itu antriannya tidak panjang. So, aku naik itu deh. Pada saat mengantri, tiba-tiba ada ibu-ibu yang mencolek tangan saya.

Ka, bisa minta tolong anak saya titip. Dia mau naik itu, ujarnya terbata-bata dalam bahasa Indonesia yang tidak fasih. Kalau ku lihat sekilias, dia orang Singapura seh, Cina soalnya. Kan Etnis Cina paling banyak di negara tersebut.

Berhubung sendiri, aku pun tidak menolak tuh anak. Anak itu pun nampak antusias. Bahkan pengen duluin antrian di depan ku. Begitu tiba giliran ku, anak itu pun meloncat-loncat kegirangan. Sebelumnya, tuh ibu sudah ingatkan aku anak itu autis dan tak bisa berbicara.... Duuuuhhhh.... hati ku jadi tersentuh deh.

Kami pun (aku dan anak itu) pun naik boom-boom car kalau di Indonesia. Ia pun teriak-teriak kegirangan saat mobil ku menabrak atau pun ditabrak dari depan dan belakang. Setelah itu, aku bertanya pada anak itu, bagaimana puas? Seolah-olah mengerti bahasa ku. Tuh anak langsung angkat dua jempol tangannya. Heeee.... ujarnya sambil dua jempol mengacung di depan ku.

Syukurlah kalau memang tuh anak senang. Pas, aku antar balik ke mama-nya. Mamanya nanya, orang mana? Aku jawab Indonesia. Lalu, dia bilang terimakasih. Sama-sama deh jawab ku.... Kebetulan arah yang dituju sama. So, tuh anak antusias menceritakannya dalam bahasa isyarat dan nada-nada suaranya yang ku tahu pasti, mamanya mengerti...

Terkadang, kita lupa bersyukur atas karunia Tuhan yang diberikan pada kita bukan? Terus terang aku bersyukur, Tuhan masih mengingatkan aku untuk bersyukur dengan cara yang berbeda............ Bye... dah selesai tuh

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health