Akhirnya, aku nonton juga film Laskar Pelangi. Mank seh sedikit telat --postingnya juga telat-- Itu dikarenakan ngak ada waktu dan juga ngak sempat nulis. Padahal seh, settingnya biasa aja, alurnya juga biasa aja saat dibuat film. Tetapi, hik hik air mata turun juga.... Ngak bisa gue bayangin hehe

Tepatnya, aku nonton film Laskar Pelangi dua minggu lalu --malam minggu tepatnya-- kawan-kawan pada ngak ada yang mau diajakin coz dah pada nonton. Waktu launching perdana di 21. Aku memilih nonton di Mega Mall, dikarenakan dekat dengan lokasi rumah kawan dan kawan ku juga maunya ngantar disitu doank.

Begitu sampai Mega Mall, kira-kira jam 20.30, mampir bentar ke tempat kawan. Eh di catok, jadi pengen smoothing lagi. Tapi dilarang, karena katanya trend rambut saat ini mank kembali ke ikal hehe... ''Wah dah panjang ya ka rambutnya,'' ujar kawan ku.

''Ya neh, pengen di potong ngak sempat,'' jawab ku.

''Jangan, sayang banget. Jangan di smooting ka, soalnya lagi model rambut dikit ikal,'' katanya.

Bincang-bincang dikit, baru deh ke lantai III. Eh, ternyata laskar pelangi baru diputar jam 22.20. Wah bete deh, terpaksa nunggu di 21 sendiriian.. Habis, mau jalan-jalan dah tak mungkin. Dah pada tutup, asli deh menikmati kesendirian hehe... Tapi, dibanding nonton film yang novelnya dah kebaca, tak nyesel juga. Walaupun settingnya sangat sederhana

Ok, sekilas film yang diadaptasi dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata, yang mengambil setting di akhir tahun 70-an. Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan. 5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan? Film yang sangat memotivasi. Apalagi si Lintang, kasihan banget ya.... Dah, pada nonton kan?


pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

3 komentar untuk Laskar Pelangi--Akhirnya--

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. wah.. mantap nih dah nonton.. btw sebagian Blogger Batam yang dah mosting laskar pelangi bisa diliat di http://batamdigitalisland.com/blog/?s=LASKAR+PELANGI

    Salam!!

    BalasHapus
  2. he..he..he.mantaps

    BalasHapus
  3. to Batam Digital

    Hehe... yup... Ya, aku juga sudah mengintip kesana barusan hehe...

    --Salam--

    to mas Dennie

    hehe juga mas... Pasti juga dah nonton filmnya pas perdana ya

    --Keep Smile--

    BalasHapus