Banyak masyarakat yang mengeluh, susahnya ketemu pejabat untuk melakukan urusan yang memang hanya bisa diurus pejabat itu sendiri. Saat ini 'pejabat' di pemerintahan itu bagaikan pejabat yang tak berjabat. Mereka jarang berada di tempat dan susahnya bertemu...

Mungkin laen kisah kalau mau bertemu dengan wali kota setempat yang memang memiliki segudang aktivitas, yang mengurus itu dan itu. Sehingga ada perwakilannya atau pun kepala dinas yang mewakili mengurusi berbagai hal dibidang yang dibutuhkan masyarakat...

Salah satu walikota yang patut diberikan penghargaan adalah walikota Tanjungpinang. Bukan karena aku bertugas di Tanjungpinang -saat ini- Walikota yang notabennya adalah wanita itu sering mengeritik anak buahnya, khususnya pejabat yang menjabat kepala dinas yang susah ditemui warga dalam bentuk puisi yang mengeritik penas.

Didepan masyarakat sering puisi itu dibacakan. Itu salah satu ungkapan kekesalannya terhadap pejabat yang tak berjabat sesuai dengan jabatannya.... Namun, sayang, kritikan tersebut bagaikan masuk dari kuping kiri keluar melalui kuping kanan.

Uh.... untuk apa kantor diberikan dengan megah, fasilitas AC dan sebagainya. Kalau tidak ada orang yang bekerja disitu. Sering kali, masyarakat melontarkan kekesalannya tersebut. Apa daya, masyarakat biasa tak kan bisa menyuarakan suaranya untuk didengar. Gongnya bagaikan suara yang tak bergema..

Pejabat ya pejabat. Menurut pejabat, mereka hanya lah manusia biasa yang tak bisa menghandle sebegitu banyak urusan. Masih ada kabid, masih ada kabag dan masih ada staff yang bisa membantu, tetapi tidak bisa mengambil keputusan.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health