Belakangan ini aku merasa gerah tuh mengenai pembahasan seks. . . Ngak di dunia nyata, dunia maya maupun di ponsel. Pembahasan menjurus ke arah sana masih menjadi topik yang menarik bagi sebagian orang. Ya, mungkin dia normal atau terlalu maniak or terlalu gamang or menutupi ketidak mampuannya. Sehingga yang selalu dibicarakan seks.

Sejak massa aku skul, kuliah hingga kerja. Sepertinya topik seks tak pernah ada habis-habisnya. Heran juga seh, koq bisa ya? Apa ngak bosan, ngak mungkin waktu SMU ngak membicarakan persoalan itu, kalau dia pria. Karena pada umumnya, mank pria lah yang senang membicarakan berbagai hal yang berbau pornografi.

Selain itu, memang pada umumnya, pria menyukai gambaran seksi. Ya, kalau ada kucing dibedakin or didandanin mungkin pria hidung belang juga pada mau kali ya.... Nah, belakangan ini ada pria yang SMS dan menelpon dan mengaku bernama Denis dan mengajak cyber phone seks. Gilber kan?

Hari gini koq yang dibicarakan lagi-lagi seks. Ku rasa, tuh orang mank rada sakit. Ya, banyak deh cerita dari berbagai kawan mengenai penyimpangan seksual. Ok, ntar kapan-kapan di bahas. So, mau pulang dulu neh.... bye.


Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

2 komentar untuk Seks . . . Seks . . . Seks . . .

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. hidup memang tak bisa lepas dari SEKS, karena pada intinya manusia adalah mamalia yang hampir sempurna, punya akal dan pikiran untuk mengekplorasikan dirinya, ga boleh jenuh terhadap seks , namun alihkan itu semua dalam hal positif aja...so buat apa meributkan tentang seks.....jalani aja....ga suka seks ya ga perlu antipati...toh nanti juga kamu sendiri akan menikmati hal ini

    BalasHapus
  2. Tidak antipati koq..... Hanya saja, kebanyakan pembahasan seks terlalu diumbar dan gampang dibahas. Jadi, terkesan pornografi banget. Padahal, perbincangan diskusikan bisa beragam. Tidak melulu seks, benarkan?

    BalasHapus