Hentikan, Stop, Jangan . . . . Kadang ingin meneriakan kata-kata itu keluar dari mulut ku. Tapi apa daya, aku tak sanggup menggatakannya. Aku hanya berdiam saja, diam seribu bahasa, saat melihat kejadian itu.

Habis mau bagaimana lagi, toh orang disekeliling ku cuek saja. Tak peduli terhadap sekitarnya. Muna, itu lah yang ditunjukan mereka pada orang-orang. Berbondong-bondong mendatangi masyarakat untuk mencalonkan diri.

Berbondong-bondong pula minta di dukung sepenuh hati. . . . . Biar bagaimana pun mereka adalah para calon yang akan memimpin. Maju atau mundur, terpuruk atau berkembang. Tergantung di tangan mana? Pemilih atau orang yang dipilih? Semua kembali lagi, terpulang. Pada prinsip. . . . Stop, Jangan, Hentikan atau hanya tak peduli.

Bukannya mengkampanyekan Pemilu 2009, tetapi hanya sekedar mengingatkan. Kalau mau memilih calon, pilihlah yang benar-benar bisa menyuarakan rakyat. Stop Pungli, Hentikan Penebangan Hutan --kalau ada-- Hentikan Penindasan terhadap masyarakat lemah. Jangan ambil hak rakyat dengan korupsi.

Adakah orang itu? Panteskah si A, si B dan si C ataupun si Z yang terpilih. Cukup sampai disini, capek neh. Dari tadi nggak henti-henti. Mudahan tuh, adik dah beres juga urusannya.

Met Malam dan Met tidur, mimpi indah buat mu semua. . . . Miss U

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

2 komentar untuk Memilih yang Terbaik

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health

  1. Agak susah memang saat ini mo nyari caleg atau wakil rakyat yang bener2 ideal ..

    Karena prosesnya instant jadi tidak mengakar, maka yang ada hanya kepentingan-kepentingan ...

    BalasHapus
  2. to Abang

    Em . . . Itu pasti, karena seperti kata orang. No body perfect, tetapi biasanya dari berjibun caleg, pasti ada yang bagus. Hanya saja, bisa kah tuh orang mempertahankan prinsip atau lebih condong membela keperluan. . . .

    BalasHapus