Terkadang sebagai manusia kita menganggap bahwa diri kita sudah benar. Jalan yang selama ini sudah dijalani benar apa adanya. Kita merasa hidup kita sudah benar dengan mengikuti ajaran yang benar. Apakah benar kita telah mengikuti jalan yang benar?


‘’Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk dalam perkumpulan pencemooh.’’ Mazmur 1:1

‘’Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.’’ Mazmur 1:6

Sebagai manusia, tentunya kita mengetahui mana jalan yang benar dan mana jalan yang tidak benar. Seperti mana yang berbuat baik dan tidak. Itu jelas tergambar. Kalau ada yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan dalam alkitab berarti itu tidak benar. Bukan berarti kita langsung menghakimi. Karena kita bukan hakim dan kita bukan lah manusia yang sempurna, seperti Yesus menjelma dalam tubuh manusia dan menjadi manusia yang tidak pernah bercela.

Ingatlah!!! ‘’. . . . . Berbahagialah semua orang yang berlindung padaNya!’’ Mazmur 2:12

Sebab jalan menuju kebenaran tidak mudah, namun pada akhirnya. Kita bisa hidup dalam kemegahan dalam kasih Allah di surga. Menuju surga memang berliku dan berat, namun menuju kebinasaan memang jalannya lapang dan mudah. Tetapi itu hanya sesaat.

Pilih mana jalan kehidupanmu? Karena hanya kamu sendiri lah yang mengetahui jawabannya. Bukan orangtuamu, bukan sahabatmu, bukan kekasihmu, melainkan diri mu sendiri. Karena jalan menuju keselamatan adalah pilihanmu sendiri.

Tidak ada unsur paksaan dalam menjalani itu semua. Sebab orangtua hanya berusaha menuntun mu ke jalan yang benar dihadapan Allah. Namun, untuk nilai keselamatan adalah dirimu sendiri yang mengetahui dan mengkehendakinya.

Sebab tertulis dalam firmanNya, ‘’Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.’’ Matius 5:6

Tuhan selalu mengingatkan kita untuk terus mencari jalan kebenaran agar kita bisa tetap bersama Dia dalam kebenaran dan bisa duduk bersama-sama Dia di surga. Sehingga Ia rela mengorbankan anaknya untuk menebus dosa-dosa kita, manusia yang berdosa.

‘’Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkannya padamu.’’ Matius 6:33


Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health