Hi guys. . . . dalam waktu dekat Novel Simpul Terujung akan segera diluncurkan. Nah bagi yang berminat bisa pesan melalui email Citrapandiangan@gmail.com Harga per buku murah koq Rp30 ribu plus ongkos kirim ya or harga itu belum termasuk ongkos kirim, kalau bukan berada di lokasi Tanjungpinang.

Biar mengetahui mengenai alur cerita Novel Simpul terujung menceritakan mengenai dua orang saudara. Em, di bawah ini merupakan catatan

ELLEN
merupakan wanita yang tegar, sangat tegar menghadapi gejolak hidupnya. Walaupun sebenarnya dia itu rapuh. Dilahirkan sebagai anak pertama, dengan perbedaan usia empat tahun dari Audrey, adik perempuannya. Membuatnya harus jadi pelindung. Walaupun sebenarnya dia sangat tidak menyukai Audrey. Hal itu bukannya tanpa alasan yang jelas.

Dia selalu disalahkan setiap kali Audrey berbuat masalah. Ayah selalu menghukumnya. Saat kuliah, ia memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mandiri, sebenarnya alasan yang paling kuat untuk menghindari Audrey.

Di sanalah Ellen menemukan kekasih, Jack. Pria tampan dan menarik. Hubungan mereka berlangsung selama empat tahun. Bahkan mereka memutuskan menikah.

Seminggu sebelum pernikahan belangsung, Ellen membatalkannya. Pasalnya, Audrey mengungkapkan hal yang sangat menyakitkan perasaannya. Audrey mengaku hamil dengan Jack. Seketika itu juga dunia Ellen hancur.

Walaupun begitu Ellen berusaha tegar menghadapi itu semua dan ia meminta Jack untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ellen hanyalah manusia biasa yang juga bisa merasa sakit. Karena itu, ia mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan dengan Audrey.

Ellen keluar dari pekerjaannya dan menyendiri di desa selama tiga bulan. Untuk melengkapi tekadnya memutus hubungan dengan keluarganya, ia mengganti nomor teleponnya. Hanya Fanny, rekan kantor dan sekaligus sahabatnya yang mengetahui nomor terbarunya.

Perasaannya hancur dan putus asa tidak membuatnya terus-menerus hancur. Ellen memutuskan bangkit dan memulai hidup baru. Ditinggalkannya kota Jakarta yang penuh dengan kenangan pahit menuju Batam untuk memulai kehidupan barunya.

Memulai hidup baru berarti melupakan rasa sakit hati. Selama dua tahun, Ellen menetap di kota Batam. Kehidupannya berangsur-angsur membaik, bekerja dan bekerja di salah satu hotel berbintang empat dibilangan Nagoya yang baru saja berdiri.

Selama dua tahun lebih, Ellen tidak pernah mendapatkan kabar mengenai adiknya, Audrey. Hingga suatu ketika, Fanny memberitahukan kabar adiknya sakit. Sakit AIDS dan kanker.

Ada rasa tidak percaya, bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Disaat putus asa dan ragu, Ellen mencoba menghubungi sahabat Audrey, Barbara. Disitu dia mendapatkan informasi yang masih samar. Namun Barbara membenarkan informasi yang disampaikan Fanny. Adiknya sakit HIV plus kanker akut.

Walaupun masih ada rasa sakit hati, Ellen mencoba mencari kebenaran. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Di sana dia melihat kondisi adiknya lemah dan tak berdaya.

Ada rasa bersalah yang menusuk hatinya, karena menarik diri dari keluarganya selama dua tahun lebih. Apalagi setelah mendapatkan informasi yang bertentangan dengan pemikiran dan harapannya. Hidupnya selalu diliputi rasa bersalah.

***

Audrey, sebenarnya wanita yang rapuh. Dia selalu merasa kesepian. Apalagi setelah kakaknya, Ellen memutuskan kost. Rumah terasa sepi, apalagi ayah tidak pernah ada untuknya. Dia membutuhkan orang yang peduli padanya.

Disaat rasa sepi terus melanda hidupnya, Audrey mendapatkan teman dengan pergaulan yang salah. Dugem, diskotik dan narkoba merupakan bagian yang tidak bisa lepas darinya. Ketergantungan terhadap narkoba membuatnya harus mengorbankan keperawanannya untuk mendapatkan satu gram shabu-shabu.

Menurut Audrey dengan ngedrug, mabuk dapat melupakan rasa sedih dan kesepiannya. Bahkan setelah itu, dia sering berganti-ganti pasangan hanya sekedar untuk bisa minum alcohol serta mendapatkan narkoba dalam bentuk apapun, putaw, ekstasi, shabu-shabu ataupun ganja. Asalkan bisa membuatnya fly dan melupakan rasa sepinya.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

1 komentar untuk Catatan Pengarang : Simpul Terujung

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health