Setiap orang membutuhkan sosok pahlawan, sosok yang bisa dicontoh dan dijadikan panutan hidup. Entah, sejak kapan hal itu lahir, karena sampai hari ini semua selalu mencari sosok pahlawan dan juga ingin merasa di kagumi. Itu merupakan hal yang lumrah, apalagi di kondisi saat ini. Dimana, semua ingin menjadi 'pahlawan'.

Pahlawan yang ku maksud bukan yang berani mati dalam medan perang. Pahlawan yang aku maksud adalah idola, orang yang di kagumi, di banggakan. Gak, mesti artis or lainnya. Bisa jadi sosok pahlawan adalah ibu or ayah kamu. Terkadang tanpa disadari ayah ingin menjadi sosok yang sempurna di mata anaknya. Begitu juga sebaliknya.

Namun, terkadang karena ingin dianggap sempurna di mata anak atau orangtua. Malah kesalahan yang terjadi, menjadi sosok pahlawan itu tidak lah gampang. Menjadi sosok pahlawan, padahal tak sanggup menyandang gelar itu, malah membuat kita tersandung dalam masalah.

Be yourself and do the best itu lah yang terbaik. Dari pada membohongi untuk mendapatkan sosok pahlawan di mata keluarga, seperti film tentang petinju. Dimana jurnalist tersebut memiliki seorang anak, untuk membuat anaknya bangga, ia mencoba mencari article yang berbeda dan bertemulah dengan seorang petinju.

Ternyata petinju itu tidak lain adalah seorang 'penipu'. Alhasil, terjadi masalah dengan article yang dibuatnya. Disitulah, ia mulai belajar kesalahannya. Mencoba menjadi sosok pahlawan di mata keluarga, sebenarnya tidak lah susah. Hanya tunjukan cinta kita dan berusaha bekerja maksimal tanpa perlu merasa harus menjadi sempurna.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health