Kali ini perjalanan untuk menjadi ''model'' ya maklum setiap lihat kamera. Tuh orang, langsung deh bergaya. Meskipun harus melewati perjalanan yang panjang.... Jadi ingat film kartun ninja hatori xixixi..... seperti apa ya lagunya, oh kalau tidak salah liriknya seperti ini, mendaki gunung bla bla bla deh...

Nah, perjalanan itu akhirnya hampir berakhir. Tralalala... duh, senangnya. Saat mau memasuki jalur batu karang lewat pintu. Ternyata di sana banyak --preman-- Habisnya bau alkholol sangat menyengat saat kami lewat. Apalagi mereka juga tidak sopan. Nah, kami jalan aja terus tanpa mengubris kelakukan para preman kuecil2 itu.

Dipalak Per Orang Rp5.000

Kami terus saja berjalan dan ternyata ada orang yang memanggil kami. Kami cuek saja terus jalan. Secara kami tahu, masuk ke lokasi itu gratis. Tidak mempedulikan, orang yang memanggil kami. Rupanya, mereka meminta bayaran, satu orang Rp5.000. Kami tidak mempersoalkan uang tersebut. Jika, uang tersebut masuk ke khas pemerintah. Berhubung, diriku tidak lagi bekerja dan malas berdebat. Aku membayarkan saja uang itu.

Baru beberapa langkah kami meninggalkan ''pos-posan'' itu. Ada lagi orang2 badung yang menggoda2 tak jelas. Cuapek deh... Kapan seh, Indonesia tuh pemuda2nya bisa grow up gitu lho.

Ternyata cuaca yang sudah sore dan badan lelah, membuat kami kurang semangat untuk melanjutkan perjalanan itu. Kami hanya sekedar duduk2 dan kemudian telp pun berbunyi. Di markas mereka sudah menunggu kami untuk pulang ke rumah. Karena hari semakin sore.

Hampir Celaka

Dalam perjalanan pulang, mobil yang dibawa Nadia terus saja melaju. Rupanya, jam 17.00 WIB, sudah banyak orang yang turut pulang kembali ke rumah masing2. Akibatnya, jalanan kecil itu pun menjadi macet.

Didepan kami, ada mobil Avanza yang berniat mau menyalib empat mobil yang ada di depannya. Karena mobil yang berada di barisan depan, merupakan mobil kijang tua yang berjalan lambat. Nadia pun, sejak awal memang ingin menyalib kelima mobil itu. Rupanya, mobil yang didepan kami tuh. Masih ragu2 tuk menyalib.

Namun, pada akhirnya bisa menyalib. Nadia pun mengikuti mobil yang ada di barisan depan itu. Ngebut. Pada saat itu, ban mobil belakang tergincir. Roland dan Hanes yang tidur di jok belakang terkejut dan terbangun.

Bagaimana tidak, kita nyaris celaka. Untung, Tuhan masih memberkati dan melindungi kami. Sehingga kami tiba di rumah dengan selamat. Dikarenakan, mama Nadia sudah memperingatkan dia untuk membawa mobil pelan. Kami pun bisa menikmati pemandangan pantai yang sudah surut dengan rasa syukur atas anugrah Tuhan.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health