Ternyata menuju batu karang, penuh duri dan berliku. Pasalnya, kami bilang duri, dikarenakan batu karangnya tajam-tajam dan licin lagi. Jadi, untuk menginjak satu tanjakan untuk jalan harus ekstra hati-hati. Karena licinnya luar biasa.

Jadi seperti orang buta atau nenek-nenek. Kenapa aku bisa bilang seperti itu, karena kami berjalan ekstra hati-hati. Salah menginjak batu karang, ups kaki luka kalau tidak itu, bisa terpeleset dan jatuh. Luar biasa pengorbanan untuk bisa berfoto-foto di batu karang. Ini semua ide Maria. Oh, ya belum lagi banyak rumput laut, lumut dan juga binatang... Wuih... gilber, eh ternyata hasil fotonya kurang memuaskan.

Walaupun begitu, rasa capeknya terobati deh... Mana wajahku jadi makin hitam dan belang. Begitu kembali ke markas, beberapa kawan2 sudah pada cantik kembali. Alias, sudah mandi. Ya, karena sudah gerah. Eh, kebalik.... gatal, jadinya aku pun langsung deh ke tempat pemandian. Siapkan uang Rp2.000 untuk mandi. BAB juga Rp2.000, untuk Pi Rp1.000.

Setelah mandi, sueger... Meskipun airnya payau.. Berdandan dulu, lalu kembali ke markas. Nah, yang lebih parah lagi.... Ternyata beberapa kawan, Meri dan Nadia ngajakin ke sana... Parahnya, bukan karena mereka ngajakin ke sana. Melainkan perjalananya tuh, lumayan bikin kaki puegel tenan.....

Meskipun jam alroji sudah meunjukan pukul 15.00 WIB, cuaca masih saja panas... Ya, kami pun berjalan secara perlahan. Namun pasti.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health