Ironis memang jika aku pikir-pikir, kenapa aku bisa merasa takut dan kuatir menjelang usia yang ketiga puluh pada sebelas hari mendatang. Apa yang aku kuatirkan dan takutkan? Aku sendiri tidak tahu. Namun, kini aku merasa tenang dalam menghadapi ketakutan yang kuciptakan sendiri.

Terimakasih kepada kawan-kawanku yang terus memberikanku suport bahwa usia kepala tiga bukanlah akhir segalanya. Mungkin dikarenakan, kita hidup dalam budaya timur yang menganggap usia kepala tiga adalah tua.

Kenapa aku harus takut akan hidupku? Kenapa aku harus takut akan takdirku? Jika Tuhan sudah menjanjikan hal-hal yang baik untukku. Seperti tertulis di dalam firmanNya, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada pakaian?"

"Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Karena itu "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

Tuhan adalah baik, karena itu Tuhan aku serahkan segala kekuatiranku kepadaMu dan ini membuat relung jiwaku terasa ringan dan bahagia. Terimakasih Tuhan, Engkau selalu menjadi terang bagi jalanku. Berikan aku kekuatan dalam menjalani kehidupan ini.

Jangan membuat aku tersesat dalam kehidupan ini. Aku tidak takut lagi akan menghadapi hari-hari aku kedepan. Semuanya kuserahkan kepadaMu dan aku berusaha menjadi lebih baik.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health