Hatiku teriris waktu mendapatkan kabar bahwa mbah terkena kanker. Hatiku sedih mbah... Padahal mbah adalah orang yang kuat dan ceria. Kini terbaring lemah dan apa daya tak sampai, aku hanya dapat melihat foto mbah dari BBM yang dikirim sepupu dan juga aunty yang ada disana.

Mbah, ada banyak kenangan diantara kita. Mbah bertahan ya? Mbah harus kuat!!!! Hanya doa mbah yang bisa kupanjatkan untukmu. Meskipun kadang kita suka bertengkar tapi ada banyak kenangan indah.

Dimana adik-adik mama suka mengejek Nana tidak bisa apa-apa. Mbah selalu membantuku menepis ejek2an om di beranda teras. Duduk bersama-sama sambil tertawa-tawa riang dan membicarakan tentang masa depan dan impianku.

Mbah, semua impianku terkabul pada masa kecil, dimana setiap senja, aku menemani mbah duduk diberanda memandang langit yang berubah warna menjadi orange. Impianku menjadi penulis, terwujud selama tujuh tahun, aku bekerja sebagai jurnalist dan impian menjadi guru pun terwujud di SMA 1 Bantul menjadi guru eksul pada saat aku masih kuliah. Serta menjadi guru lepas dan privat.

Semua tidak lepas atas dukunganmu mbah. Dimana setiap orang tidak percaya pada impianku. Mbah selalu mendukung, mbahkung maupun mbah putri, selalu memberikanku semangat. Aku sudah kehilangan mbahput. Saat ini, aku belum siap kehilangan mbah, karena masih banyak impianku ingin kubagi ke mbah lagi.

Ingat nggak mbah, waktu SMP, mbah nanya aku nanti mau menikah dengan sapa? Aku jawab orang bule. Mbah mimpiku ini belum terwujud, mbah kan janji akan ada di hari pernikahanku. Jadi mbah, bertahan ya mbah.

Aku tahu mbah pasti bisa melalui semuanya. Buktinya sejak ditinggal mbahput, mbahkung bilang tidak akan lama menyusul mbah uti, tapi nyatanya mbah bisa bertahan.

Kami masih menyayangimu mbah, kami masih peduli padamu mbah. Kasihmu, perhatianmu masih kami butuhkan mbah. Mbah harus bertahan ya!!!!! Kami selalu mendoakan mu mbah.

Masih ingat dibenakku, pada saat aku masih SD dan SMP kadang aku suka kesal, waktu menemani mbah ngantri mengambil gaji pensiunan. Namun, aku jadi senang menemani mbah mengambil gaji pensiunan. Kita punya janji kecil untuk tidak bilang ke cucu mbah yang lain, kalau mbah mentraktirku jus alpukat dan bubur ayam. Kadang aku maksa kita makan di tempat lain, di mall. Mbah pun setuju saja. Walaupun pada akhirnya, tidak suka makan di tempat itu. Karena rasa masakannya tidak enak.

Mbah... Banyak kenanganku dengan mbah. Begitu juga dengan cucu2 mbah yang lainnya, pasti memiliki kenangan yang indah. Mbah, mbahkan sudah punya cicit, apa mbah tidak mau berbagi kenangan bersama cicit2 mbah. Karena itu bertahan ya mbah?
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health