Menjadi seorang pendidik merupakan tantangan yang sangat berat. Jika memang memiliki jiwa seorang pengajar dan bukannya cuma "sekedar mengajar". Pemahaman ini aku dapat saat berbicara dengan Xaviar, seorang pendidik di Paris.



Aku mengatakan padanya, saat ini aku mengajar bahasa untuk anak-anak yang ingin kursus pribadi atau kelompok, diluar jam sekolah. Karena aku bukan guru sekolahan, muridku lumayan. Namun mengajari mereka, aku menemukan banyak kesulitan.



Dimana anak-anak ini tidak memiliki kemampuan daya ingat yang tinggi, tidak ada minat untuk belajar. Sebagai seorang pengajar, tentu ini menjadi halangan, bukan?



Lalu jawab Xaviar, karena dia mengajar memang di kelas elementary school, harus mencari celah agar anak-anak mau menyimak dan juga belajar. Itu bukannya mudah dan butuh waktu dan kesabaran.



Jadi untuk pendidik di Indonesia, mari mendidik anak-anak dengan sabar dan bukan sekedar mengajar tapi betul-betul mengajar. Kenapa aku mengatakan seperti ini. Karena banyak ibu-ibu yang mengeluh, kinerja guru hanya sekedar pekerjaan dan bukan profesi. Do you know what I mean, right?




Powered by Telkomsel BlackBerry®

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health