Seorang anak kecil berlari pulang ke rumah. Dia menangis dan bersembunyi. Hatinya hancur, saat mengetahui bahwa sahabatnya bermain tanpa mengajaknya. Padahal, mereka sudah berteman sejak kecil. Ia menangis tersisak-isak. Kecewa melihat kelakuan sahabatnya, yang melupakan keakrabannya sejak kecil. Hatinya hancur berkeping-keping.

Ibunda yang melihat putra semata wayangnya lari sambil menangis dan masuk ke kamarnya. Segera menyusulnya. “Ada apa anak ku?” sapa ibunda sambil mengelus kepala putranya.
“Aku sedang sedih bunda.”
“Kenapa kamu bersedih?” Tanya bunda lagi.
“Erik tidak mau berteman dengan aku lagi bunda. Aku kecewa padanya.”
“Jangan lah bersedih anakku.”
“Aku tidak tahu, kenapa dia memusuhiku. Aku tidak pernah berbuat salah padanya. Aku sakit hati, aku tidak mau berkawan dengannya lagi.”
“Ssstttss, kamu tidak boleh seperti itu. Bunda punya cerita, Andi mau mendengar cerita bunda?”
Andi pun mengangguk dan menghapus sisa air matanya.
Pada zaman dahulu kala, ada seorang anak yang terlahir kedunia. Ia memiliki tujuan yang mulia. Ia dihina dan disiksa. Namun, tidak sekalipun ia membenci orang yang menghina dan menyiksanya. Sampai ia harus mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Padahal, selama dia bertugas di bumi ini, ia tidak pernah mencari musuh, tetapi banyak orang yang menyukai dan membencinya. Namun, ia tidak pernah membenci orang.
“Kamu tahu siapa Dia?”
“Tuhan Yesus.”
“Benar sekali anakku. Coba buka Alkitab mu di Lukas 6:27-28.”
“Tetapi kepadakamu, yang mendengar Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu. Mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu,” ujar Andi membacakan isi Alkitab.
“Nah, Andi. Jadi bunda minta, Andi memaafkan teman Andi dan suatu saat, dia akan menjadi teman Andi lagi.”
Andi pun mengangguk. Terkadang kita membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita merasa disakiti, sehingga kita balas menyakiti. Ada baiknya kita belajar untuk mengasihi, tidak hanya kepada sahabat tetapi juga kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Kiranya Tuhan memberkati.
Tanjungpinang, 5 Maret 2012 10.16 PM

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health