Anne sedang duduk menunggu temannya. Temannya mengajak temuan di cafe di sekitar lingkungan tempat temannya tinggal.

"Maaf menunggu lama," tutur Liana.

"That's ok," jawab Anne sambil tersenyum,"Cafenya nyaman koq."

Liana duduk termenung. "Ada apa?"

"Aku bingung mesti bagaimana?"

"Bukannya seharusnya kamu berbahagia? Bukan kah rencananya kamu akan segera menikah?"

"Itu lah aku bingung! Apa harus aku batalin saja?"

"Ssttsss, kenapa? Tak boleh bilang begitu."

"Habisnya, aku dapat kabar dia selingkuh."

"Masa? Kabar dari siapa?"

"Temanku yang di Manado. Dia jalan dengan perempuan lain."

"Mungkin teman kali, jangan buruk sangka dulu."

"Mesra dan mereka dinner bareng."

"Itulah, jika pacaran jarak jauh agak sedikit repot. Tapi kamu sudah menanyakannya."

"Sudah. Dia bilang hanya teman tapi aku gak percaya."

"Kamu lebih percaya teman kamu dibanding pacar kamu sendiri? Apa kamu dekat dengan teman kamu?"

"Enggak dekat seh tapi aku bingung. Karena dia malah marah-marah dan menuduhku selingkuh juga. Padahal gak ada."

"Sudah, lebih baik biarkan dirimu tenang. Setelah itu baru bicarakan baik-baik."

Anne menambahkan, "Biasanya menjelang pernikahan memang berat. Karena akan banyak cobaan dan permasalahan yang datang. Ini ujian jadi bersabar ya."


Bersambung


Powered by Telkomsel BlackBerry®
Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health