Seorang teman bertanya padaku, bagaimana aku bisa mencintai diriku sendiri dan seperti tidak memiliki beban hidup yang berat? Apakah hidupku selalu mulus dan menyenangkan?

Kalau benar seperti itu tentu sangat indah dan menyenangkan ya? Salah seorang teman pernah mengatakan padaku, kalau jalan kehidupan kita lurus saja tentu sangat membosankan. Awalnya, aku tidak setuju dengan pendapat itu. Tetapi setelah mengalami berbagai macam jalan kehidupan yang terjal, berliku dan berlubang. Aku baru memahami maksud kawanku itu.
1.       Cintailah Diri-Mu Sendiri

Jujur, aku tidak menyukai beberapa bagian dalam bentuk tubuhku, khususnya jariku yang ngendut dan pendek, plus bentuk payudaraku yang besar. Sampai-sampai dikira aku melakukan silicon untuk pembesaran payudara hahahaha, sungguh terlalu.

Pertama, aku mengucapkan terimakasih Tuhan, Aku lahir dalam keadaan sempurna, tidak seperti Nick Vujivic, taukan siapa dia? Pria yang tidak memiliki tangan dan kaki. Kita harus menerima kekurangan dan kelebihan dalam tubuh kita. Sehingga kita bisa merasa bersyukur dengan tulus dan iklas, bukan hanya sekedar ucapaan angin lalu.

Aku belajar menerima keberadaan jariku yang tidak cantik dan lentik. Masih bersyukur aku memiliki jari untuk bisa mengetik dan menulis serta melakukan berbagai macam kegiatan yang menggunakan tangan tentunya hehehe, makan dan sebagainya.
Lalu, aku melihat bagian rambutku yang ikal dan juga tidak terlalu tebal. Tentu terkadang merasa iri jika melihat iklan sampoo ya. Wah rambutnya sempurna. Tetapi aku merasa bersyukur masih memiliki rambut yang bisa dibanggakan juga, dalam arti, masih memiliki rambut. Meskipun tidak menarik dan sempurna.

Aku juga tidak menyukai kaki aku yang berubah tidak mulus sejak camping dua tahun lalu di pantai yang membuat bekas-bekas gigitan binatang kecil itu tidak hilang. Tetapi puji Tuhan, bekas gigitan itu kian hari kian menipis dan berharap akan segera hilang. Sehingga kaki aku akan kembali mulus.

Aku tidak suka dengan bentuk mataku yang seperti kelihatan orang yang mengantuk, terlalu kecil tapi untung tidak sipit hahahaha, banyak orang yang bilang mataku ini mata “Horny”, mata sendu, mata kejam dan sebagainya hahahaha, terus terang aku memang tidak suka hahahahaha, tetapi aku belajar menyukai bentuk mataku.

Apalagi ya, banyak deh yang aku tidak suka dalam bentuk tubuhku. Tetapi semuanya itu aku syukurin dengan iklas dan tulus. Sehingga aku mencintai bentuk fisikku yang tidak “sempurna” di mataku apalagi di mata orang lain ya 

Aku juga belajar mengenal siapa diriku, kelebihan dan kelemahan serta kekurangan diriku. Tentunya, sebagai manusia, kita tidak pernah mau mengakui kelemahan dan kekurangan diri sendiri. Nah, contoh kecil saja. Aku tidak pernah namanya menjahit, sejak kecil setiap ada keterampilan yang berhubungan dengan jahit menjahit selalu mama yang membantuku. Dalam arti, yang mengerjakan dari A sampai Z. Bahkan pada saat, kancing baju or rok aku robek, aku simpan di lemari dan tidak pernah aku pakai, lalu kawan aku membantu membenarkannya. Nah, sekarang aku belajar menjahit dari nol. Tidak mudah dan aku juga hampir menyerah. Bagaimana tidak, jariku ketusuk jarum mesin sampai berdarah dan sebagainya. Aku mengetahui aku tidak mampu untuk menjahit, tetapi aku belajar dari ketidak mampuan dan kekuranganku itu. Alhasil aku bisa menjahit, meski belum sempurna J
Mencintai diri sendiri, tentunya kita tidak bisa berpura-pura mencintai diri sendiri. Harus setulus hati mengenal diri sendiri, bagaimana karakter kita aslinya, baik itu baik maupun karakter yang buruk. Bagaimana bisa kamu menipu dirimu sendiri menolak karakter yang memang ada pada dirimu. Tentunya, kita tidak bisa lari dari karakter atau sikap kita yang jelek, tetapi bagaimana  kita mengenal diri kita sendiri. Kita bisa mengatasi atau mengelola itu menjadi lebih baik lagi. Jadi, jangan menipu diri sendiri deh.


2.       Berani Mencoba Hal yang Baru
Siapa bilang mencoba hal yang baru adalah hal yang menakutkan dan bla-bla. Aku mencoba belajar hal yang baru, menjahit. Aku tidak malu untuk mengakuinya. Karena aku memiliki visi dan misi untuk hal itu. Bahkan menyesali kenapa terlambat untuk mempelajari hal itu. Namun di dalam kamus buku motivasi, tidak ada kata yang terlambat jika memiliki kesempatan. Lakukan saja! Ini contoh kecil yang aku lakukan.

3.       Jangan Pernah Mengeluh
Manusia itu penuh dengan keluhan, jujur saja pada dirimu. Kenapa mesti berpura-pura. Cuaca yang panas, hujan, pekerjaan yang banyak atau menumpuk, teman yang tidak mau mengerti, rekan kerja yang seenaknya dan sebagainya.

Hidup itu tidak mudah, jika dipenuhi dengan berbagai macam keluhan dalam kehidupanmu. Tentunya beban hidup akan semakin ribet dan complicated dan akhirnya menjadi bersunggut-sunggut deh. Setiap melakukan pekerjaan A selalu dilakukan dengan tidak ikhlas akhirnya hasil yang didapat pun juga tidak bagus dan kembali lagi bersunggut-sunggut dan merasa tidak puas.

Aku pun juga pernah mengeluh dan bersunggut-sunggut akan kehidupanku yang panjang dan melelahkan. Bahkan aku tidak tahu akhir hidupku, bahkan ironisnya lagi aku sampai mogok pada Tuhan, ih serem kan? Bagaimana tidak, dapat pekerjaan gaji besar eh buntut-buntutnya sabtu di suruh kerja. Maaf, Sabtu bagi aku adalah hari yang istimewa. Aku tidak lagi mau bekerja pada hari Sabtu, karena itu waktu khusus antara aku dan Tuhanku. Terus dapat pekerjaan, posisi bagus, sabtu libur tapi gajinya tidak cukup untuk hidup dengan gaya hidupku. Nah, bersunggut-sunggut deh jadinya. Kenapa she begini, kenapa she Tuhan ini tidak adil, dikala aku dekat pada-Nya berbagai macam cobaan dating padaku, aku mana mampu mengatasi delima seperti ini. Puji Tuhan, sekarang aku tidak bersunggut-sunggut. Karena semuanya akan indah pada waktunya. Selama kita berusaha dan mencoba untuk tidak menggerutu.

Seperti tertulis di Pengkotbah Pasal 3
3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun;
3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;
3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?
3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya.
3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka.
3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan.
3:17 Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya."
3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."
3:19 Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia.
3:20 Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu.
3:21 Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi.
3:22 Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?

4.       Hindari Sifat Buruk dan Pergaulan yang salah

Manusia hidup bersosialisasi dan berkawan, jika tidak hidup dalam bersosialisasi berarti jadi Tarzan donk sebelum dia bertemu dengan Jane. Ingat kan filim mengenai Tarzan, manusia hutan yang sudah dibuat berbagai macam versi baik kartun maupun film layar lebar.
Nah, dalam pergaulan tentunya ada pergaulan yang bisa membawa pengaruh positif dan negative. Bagaimana memilah dan memilih dalam pergaulan. Ini akan membawa dan mempengaruhi masa depanmu, khususnya bagi adik-adik yang masih pelajar. Hati-hati dalam memilih pergaulan ya, bahkan orang dewasa juga bisa salah bergaul koq. Apalagi yang masih anak-anak.

Dulu, waktu aku masih SMEA, sekarang disebut SMK ya. Pergaulanku luar biasa, memiliki berbagai macam golongan teman. Uniknya setiap triwulan beberapa temanku berguguran,dalam arti keluar dari sekolah karena hamil di luar nikah dan mesti menikah dini. Serem ya dan sedih ya, masa mudanya hancur sangat cepat. Karena apa, karena salah bergaul. Mereka hidup bebas, meskipun orangtua mereka memantau bisa kecolongan juga ya hahahaha. Bahkan pengalaman seumur hidup yang aku lakukan sekali seumur hidupku dan aku tidak bisa melupakannya hingga sekarang ini. Entah kenapa, aku ingin membaginya disini. Aib koq di bagikan hahahaha, tentunya ini pelajaran yang patut dibagi. Sehingga adik-adik tidak mengulangi yang pernah melakukan dan yang belum jangan deh di coba ya. Dosa lho dan tidak tenang di dalam kehidupanmu.

Beberapa tahun silam, aku dan beberapa kawanku pergi ke mall. Aku tidak tahu kalau mereka itu suka mengambil barang di mall tanpa bayar. Jadi lah aku terikut di dalam aksi mereka. Meskipun aku tidak mengambilnya, aku jadi berdosa juga karena mengetahui dan menjadi pemantau jika ada orang yang lewat. Tahu kah kamu, jantungku berdetak, selama berbulan-bulan aku tidak tenang dan merasa bersalah. Setelah aksi itu, setiap kali di ajak hang out, apalagi ke mall. Aku selalu menolak, lebih baik menghindari teman-teman yang membawa pengaruh buruk. Bukan berarti kita memusuhi mereka. Hanya saja memberi batas pada pergaulan yang seperti itu.

Seperti tertulis pada Mazmur Pasal 1
1:1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
1:3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
1:6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Memiliki banyak teman tentu sangat menyenangkan, tetapi jika kita memiliki teman yang suka narkoba, mabuk atau mencemooh. Lama-lama kita bisa menjadi bagian dari mereka. Jadi hindari atau batasi bergaul dengan teman-teman yang seperti ini.

5.       Berani Berkata Tidak
Ini dia hal yang sulit untuk mengatakan TIDAK! Memiliki teman yang popular, atau yang menjadi pusat perhatian adalah hal yang sangat menyenangkan ya. Khususnya yang masih menjadi pelajar. Tentunya kebanggaan tersendiri. Nah, bagaimana teman popular atau kelompok gang kamu itu, sukanya menggunakan obat-obatan, diskotik dan sebagainya. Apa masih mau bergabung dengan mereka?

Berkata TIDAK tentu saja akan sulit untuk dilakukan. Aku juga pernah koq mengalami hal tersebut, pada waktu SMEA, nah kelompok gangku itu waktu itu, masa kami ‘obat-obatan’ untuk fly adalah spirite dicampur bodrex, nah itu deh di minum. Aku pun pernah mencoba minuman itu biar di bilang setia kawan, ih rasanya gak enak plus bukannya fly yang ada sakit kepala hahahaha, minuman racun koq diminum ya.

Plus waktu itu masa-masanya orang memiliki pacar, wah sering deh bolos nemanin teman pacaran dan dicariin pacar (dicombang-comblagin gitu). Maklum skul ku kan prianya bisa dihitung dengan tangan hahahaha, sedikit gitu hanya ada di kelas akuntansi dan keuangan. Kebetulan aku waktu itu mengambil jurusan Administrasi Perkantoran. Pada saat melihat mereka berpelukan, ciuman. Koq rasanya aneh dan jijik ya, badan di pegang-pegang pria di tempat gelap hahahahaha. Sudah gitu seperti di gilir, putus dengan A jadian dengan B, C dan D begitu seterusnya, tentu saja aku tidak suka deh. Alhasil dari sini aku bisa berkata TIDAK. Nah, jangan mau deh untuk gampang di pegang dan di cium ya hahahaha, plus untuk pengaruh buruk yang merusak masa depanmu.

Sekuat dan setegar apapun kamu, jika kita berkumpul dilingkungan yang terus-terusan seperti itu. Secara tidak langsung akan mempengaruhi pergaulan dan kepribadian kita. Sehingga kita jadi ingin mencoba-coba, seperti halnya narkoba, rokok, mencuri dan sebagainya. Jika menjadi kebiasaan tentunya rasa takut dan bersalah akan hilang. Siapa donk yang rugi? Tentunya diri kita sendiri.

Sebagai manusia, Tuhan memberikan kita akal budi yang baik. Jadi, mari kita gunakan akal budi kita untuk menentukan mana yang boleh dan tidak. Tidak ada namanya abu-abu yang ada hitam atau putih, iya atau TIDAK!

6.       Bersyukur dan Intropeksi Diri
Apa seh susahnya untuk mengucapkan syukur dan melakukan intropeksi diri? Tentunya mudah ya. Tetapi siapa seh yang mau bersyukur jika dikasih makan cuma tempe doank ya. Maunya ayam donk. Contohnya hahahaha, mari kita mengucapkan syukur senantiasa di dalam setiap nafas kehidupan kita.

I Tawarikh 16:8 Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!

I Tawarikh  16:34 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Mazmur  7: 18 Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Mahatinggi.

Mazmur  9:2 Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib;

Mazmur  28:7 TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.

Mazmur  42:6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Mazmur  42:12 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Hidup menjadi indah dan menyenangkan jika kita banyak bersyukur dibanding mengeluh bukan?

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health