"Kenapa senyum-senyum sendiri," tanya Nania. "Tidak, hanya mengingat
hal yang tidak penting! Aku rasa ini sudah waktunya kita membicarakan
perasaan dan keinginan kita pada orangtua kita," kata Riana akhirnya.

"Iya aku setuju, sudah waktunya keluarga kita mendukung keinginan
kita," tambah Lulu.

"Benar juga ya, selama ini kita diam saja. Mungkin orangtua kita tidak
menyadari bahwa tindakan mereka telah menyakiti anaknya," sahut
Puspita membuat ketiga sahabat barunya tertawa.

"Ayo, siapa disini yang tidak mau menikah," canda Riana. Semuanya
hanya tersenyum saja. Karena pada dasarnya wanita single pun ingin
menyandang status marriage tapi bukan karena keterpaksaan atau pun
dorongan sosial dan lingkungan.

Mereka pun sepakat untuk mengungkapkan perasaan mereka kepada orangtua
masing-masing mengenai status single yang mereka sandang. Sebenarnya
status single tidak perlu dibesar-besarkan. Karena itu hanya lah
masalah waktu.

Tanpa mereka sadari The Singles Club telah mengubah cara pandang
mereka dalam menghadapi kehidupan ini. Karena pada dasarnya mereka
ingin menikah hanya saja masih belum memiliki keberanian dan
kesempatan. Bukan kah kehidupan itu indah, hanya saja ada sebagian
orang yang memiliki pikiran berbeda soal pernikahan.

Dan pada dasarnya, semua manusia di muka bumi ini ditakdirkan untuk
menikah, hanya penerapan waktunya yang berbeda ada yang terlalu cepat,
mengejar target usia, ada yang lambat menemukan jodoh, seperti anggota
Single Club yang terbentuk tidak disengaja. Dalam perjalanan pulang
Riana merancang kata-kata untuk diungkapkan ke orangtuanya.

"Mama tolong jangan pandang rendah diriku, aku juga memiliki mimpi
untuk menemukan belahan jiwaku. Mungkin bukan saat ini, bukan besok
atau pun minggu depan. Waktu masih panjang, tapi jangan lah membuat
hatiku terluka dengan kata-kata yang menyakitkan jiwa dan hatiku. Aku
tahu pria idamanku terlalu tinggi, tapi percayalah jikaa sudah
waktunya pasti ia datang.

Jangan pandang rendah diriku lagi. Biarkan orang berkata apa, asalkan
jangan dari mama. Aku ingin mama mendukungku dan bukannya malah
membuatku semakin tertekan. Menjadi sendiri bukan berarti harus
dipandang rendah, melainkan masih diberi kesempatan menikmati hidup
sebelum menikah, mengurus suami dan anak. Karena semua itu akan indah
pada waktunya, pada saat aku sudah siap untuk berumah tangga, tetapi
saat ini aku belum siap lahir dan batin." ©




--
Citra Pandiangan
----------------------------------------------
www.diary-citra.blogspot.com
mobile +6281372019454
YM citra29111*

*Keep Smile and Spirit*
Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health