Selamat pagi readers, maaf lama tidak posting. Aku hanya membaca dan merenungkannya seorang diri. Tidak berbagi dengan readers yang setia.

Beberapa hari ini aku mulai bekerja. Kurasakan pembagian waktu sangat sukar. Rasa lelah terkadang membuat kita hanya sebatas doa seadanya. Yang penting berdoa. Tidak lupa sama Tuhan.

Hari ini aku tersadarkan kembali, pentingnya meluangkan waktu berdoa. Yuk kita baca bersama-sama morning worship kita.

RUANG DOA

"Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk" (Markus 4:36).

Di tengah masyarakat sekarang ini, musuh utama kita ada dalam tiga hal : Suara gaduh, waktu yang terburu-buru, dan orang banyak" (Celebration of Discipline, hlm. 13). Richard Foster benar, bukan? Dan itulah sebabnya mengapa penting agar kita melakukan seperti yang dilakukan murid-murid dalam kisah Injil ini :

"Meninggalkan orang banyak itu dan membawa Yesus beserta dengan mereka." Kita harus meninggalkan kegaduhan dan orang banyak.

Itulah sebabnya kita masih membutuhkan apa yang disebut orang zaman dulu : ruang doa – sebuah ruangan di rumah Anda, atau satu sudut di kamar atau apartemen atau rumah mobil Anda—tempat di mana Anda dan Yesus bisa bersama-sama setiap hari. Kita adalah mahkluk yang memiliki kebiasaan. Meskipun demikian kita perlu menemukan "sudut hening" yang bisa menjadi ruang doa kita. Tidak perlu menjadi paksaan, tetapi harus konsisten.

Menjadi ciptaan yang ingin tahu, Anda akan menghabiskan saat-saat pertama yang berharga memperhatikan segala hal yang "baru" dalam jarak pandang Anda. Jadi kembalilah hari demi hari , atau malam demi malam, kepada suasana akrab yang sama dan nyaman—tidak ada gangguan di sana untuk mengalihkan perhatian dan alasan Anda memiliki ruang doa itu sejak semula—yakni untuk bersama dengan Juruselamat Anda. Anda memerlukan ketenangan juga konsistensi.

Itu artinya Anda jauh dari hiruk pikuk kehidupan di mana Anda tinggal. Matikan semua suara latar belakang sebisa mungkin. Tidak ada iPod, tidak ada stereo, tanpa TV, tanpa telepon seluler, tanpa pasangan yang sedang tidur disamping Anda, tidak ada anak-anak di ruang keluarga, tidak ada teman sekamar dalam jarak pandang Anda. Bagi kita semua yang berbagi tempat tinggal, mesti ada semacam "kesepakatan perenungan" di mana kita meminta untuk saling menghormati waktu kita setiap harinya bertenang diri bersama Allah.

Dalam kata-kata lagu pujian Ralph Carmichael merenungkan : "Ada tempat teduh, jauh dari hiruk pikuk di mana Allah bisa menenangkan pikiranku yang gusar…Di waktu teduh bersama Dia segala kesusahan kutinggalkan" (The SDA Hymnal, no. 503).

Di tengah suara yang makin meninggi dan hiruk pikuk sejarah ini, betapa pentingnya agar kita juga "meninggalkan orang banyak" setiap hari dan bergegas menuju "tempat khidmat" itu bersama satu-satunya Dia yang dapat menjaga kita tetap bijak dan aman di masa-masa yang tidak menentu ini.

Everyone deserve to get best style
www.dwirafashion.com

God bless us
BlackBerry®

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health