Setidaknya benar kata pepatah yang mengatakan mulutmu adalah harimaumu. Namun kali ini bukan hanya perkataan yang harus dipertimbangkan tetapi juga apa yang kamu tulis di publik adalah sesuatu yang dikonsumsi orang banyak. 

Tidak heran seh, tidak heran. Sejak di Jakarta, aku sudah melihat puluhan, ratusan mungkin ribuan orang tiap harinya --hehehe lebay-- dengan berbagai karakter. Ada yang wajah cutek, tidak ramah, kasar ada juga yang lembut dan penuh sopan santun.

Nah, memang sudah lama ingin menuliskan sesuatu di blog yang sudah lama garing tak terupdate karena kesibukan mencari sesuatu, mengurus sesuatu dan juga bekerja. Meskipun seminggu belakangan ini ada ide untuk menulis cerpen or buku tetapi masih belum sempat tersalurkan hasrat menulis.

Banyak adik-adik kita yang kurang ber-empati pada orang yang lebih tua maupun pada orang yang sedang kesusahan. Keegoisan terpupuk sejak dini, mementingkan diri sendiri (individualisme) sudah menjadi "trend" bagi kaula remaja saat ini.

Ini kejadian terjadi sebelum kasih "Dinda" yang memposting kekesalannya terhadap ibu hamil yang meminta bangkunya agar ia bisa duduk. Nah, banyak banget remaja, maupun kaula muda yang tak peduli akan hal itu. miris dan ironis bukan?

For you readers, keep your words so carefull when you write something who/which annoying you. Because publish in social media or blog, you will get feedback what you do it



*Keep Smile and Spirit*


Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health