#Fairytale : Cerita Anak-anak seri dunia binatang


gambar dari 123
Duckland penghuni baru di desa Rimbun, dia merasa senang saat menghadiri festival desa Rimbun. Apalagi saat menyaksikan tarian Elfina, si gajah yang berbadan tambun menari dengan indahnya. Dia sudah tidak sabar pergi bersekolah dan bersahabat dengan Elfina. Pindah ke lingkungan baru tidaklah mudah bagi Duckland, dia belum memiliki teman, tetapi dia suka dengan lingkungan desa Rimbun dari pada tinggal di perkotaan.

Duckland sudah tidak sabar menanti pagi tiba untuk pergi ke sekolah dan memiliki beberapa teman baru. Duckland ingin sekali menjadi teman Elfina, apalagi dia sudah mendengar cerita mengenai perjuangan Elfina agar bisa menarik balet. Akhirnya, pagi pun tiba, bunda Duckland heran karena hari ini tidak biasanya Duckland sudah bangun sebelum dibangunkan. Bahkan dia sudah siap dengan baju barunya untuk pergi ke sekolah.


“Apa kamu merasa senang hari ini nak?” tanya bunda Duckland.

“Iya, aku sudah tidak sabar untuk memiliki teman bunda.”

“Kalau begitu, sarapan dulu. Bunda sudah siapkan makanan kesukaanmu,” ujar bunda sambil mengandeng Duckland ke ruang makan.

Di ruang makan, ayah sudah menunggu mereka untuk sarapan bersama. Duckland makan dengan lahap dan sangat cepat. Ayah sampai berulang kali mengingatkan Duckland akan makan dengan perlahan dan tidak terburu-buru. Karena tidak mendengarkan arahan sang ayah, Duckland pun tersedak. Alasan Duckland makan cepat agar bisa lebih dulu ke sekolah. Dia tidak ingin terlambat di hari pertamanya.

Duckland lupa bahwa dia tidak tinggal di kota lagi, dia sudah tinggal di desa. Desa yang tidak ada macet. Ayah Duckland ditugaskan sebagai dokter desa di Rimbun Village. Duckland berjalan dengan riang dan dia sempat melihat ada taman kota, karena dia tidak ingin terlambat untuk tiba di sekolah. Duckland berpikir setelah pulang sekolah, ia akan melihat apa yang ada di taman kota itu.

Di Sekolah, Duckland yang pertama kali tiba. Lalu, beberapa teman lain pun mulai berdatangan. Jantung Duckland berdebar-debar saat melihat Elfina. Tiba-tiba nyali Duckland ciut untuk berkenalan dengan Elfina. Duckland berpikir tidak mungkin sang balerina mau berteman dengan dia. Ternyata Duckland salah, Elfina yang pertama kali menyapa Duckland. Hati Duckland senang sekali. Mereka pun menjadi teman.

“Elfina, apa kamu tahu apa yang ada di taman kota?” tanya Duckland saat jam istirahat.

“Iya, aku tahu. Di sana ada kolam. Kamu mau mampir ke sana saat pulang sekolah,”

Duckland langsung mengangguk dengan semangat, “Apa kamu mau ikut?” ajak Duckland ragu-ragu.

“Iya, tentu saja. Kenapa tidak,” ujar Elfina menerima ajakan Duckland.

Mereka pun mampir ke taman kota setelah jam pelajaran usai. Duckland merasa senang, karena tamannya indah. Namun, Duckland kecewa karena kolam di taman kota kotor. “Sayang sekali ya, kolam di taman kota itu kotor.”

Elfina mengangguk setuju, “Bagaimana nanti akhir pekan, kita membersihkan kolam itu?” Duckland senang sekali dengan ide brilian dari Elfina.

“Apa kamu mau?”

“Tentu saja, kenapa tidak. Taman ini sudah jarang dikunjungi, makanya tidak terurus dengan baik. Nanti, kita ajak beberapa teman yang mau turut membantu.”

Swanly tidak menyukai ide Elfina. Karena Swanly, sang angsa putih tidak mau kotor. Apalagi berurusan dengan kolam yang sudah lama tidak pernah dibersihkan. “Ih, ogah ah,” tolak Swanly. Berbeda dengan sang katak, Frogy, dia sangat senang dan berniat membantu.

Tibalah akhir pekan, Frogy, Elfina dan Duckland bertemu di taman kota. Mereka sudah mempersiapkan peralatan untuk membersihkan kolam. Peralatan apa saja yang mereka bawa?


Benar sekali, mereka membawa ember, sikat, sarung tangan, sepatu karet, sabun, dan juga selang. Mereka dengan riang gembira membuang air kotor yang ada di kolam tersebut dan disiramkan ke pepohonan dan juga kebun bunga yang ada disekitar taman. Lalu, mereka mulai menyikat tiap bagian yang ada di kolam sambil bersanda gurau. Swanly yang melihat itu, jadi iri dan ikut bergabung. Bahkan dia juga mengajak beberapa teman untuk turut serta. Karena dikerjakan ramai-ramai jadinya cepat selesai. Bahkan Elfina, si gajah tambun ini pun sangat hebat. Dia bisa mengambil air sebanyak-banyaknya untuk dituangkan ke dalam kolam. Wah serunya, akhir pekan anak-anak di desa Rimbun.

Catatan Tambahan:
Kisah dunia binatang dua minggu lalu, mengenai Mimpi Elfina menjadi penari balerina. Tertarik untuk membaca? click langsung saja disini mimpi Elfina menari Balerina

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health