Selamat pagi, ups sudah siang ya. Sudah lama gak posting renungan pagi. Pasalnya, rada sibuk. Hari ini, renungannya sangat menarik.

Mencap

"Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan ama-Mu untuk selama-lamanya" (Mazmur 86:12).




Sejak tahun 1968, saya telah bekerja di Andrews University, salah satu sekian banyak universitas alam sistem pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Baik universitas maupun gereja selalu aspada terhadap setiap penyalahgunaan nama mereka, logo mereka – cap mereka. Penyimpangan pemakaian logo adalah hal warna, atau bentuk, atau penyalahgunaan nama, oleh orang lain, atau menyalahartikan nama dengan cara apa pun, akan mendapatkan perhatian yang segera dan serta merta membawanya kepada jalur hukum jika diperlukan.


Tentu saja, kata "cap" berasal dari praktik koboi yang menempelkan tanda mereka yang membara ke kulit hewan mereka untuk tujuan identifikasi. Jadi hari ini, setiap organisasi besar memiliki cap yang terdiri dari nama mereka, jenis logo, logo, atau tanda yang mengidentifikasi siapa mereka. Ketika perlindungan secara hukum, itu menjadi merek dagang. Perusahaan akan menyewa pengacara dan peneliti untuk melindungi nama atau logo cap dagang mereka.


Nama selalu memiliki makna yang besar. Ketiga perintah, tertulis dalam batu oleh jari Allah sendiri, berbunyi: "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan" (Kel. 20:7).

Kedengarannya serius. Jika Anda meminta orang untuk menjelaskannya, kebanyakan akan memberitahu Anda tidak boleh menggunakan nama Allah dalam sumpah. Baiklah, itu akan menjadi awal yang baik. Mungkin yang lebih penting, itu berarti bhawa Anda tidak boleh mengklaim menjadi salah satu umat-Nya bila Anda tidak benar-benar tahu siapa Dia atau menuruti perintah-Nya. Kamus
mendefenisikan "sia-sia" adalah "tidak berguna" atau "tidak berhasil." Dengan kata lain, kegagalan untuk menggunakan nama yang diwakilinya dengan tepat akan membuat nama itu sia-sia. Ketika kami menikah, saya pengantin menyebut nama saya. Untungnya, Ny. Steen, istri saya, mewakili nama saya
dengan baik.


Ketika saya membaca deskripsi Allah sendiri nama-Nya dalam Keluaran 34:6, 7, saya dilimpahi kebaikan dan kasih-Nya. Marilah kita dengarkan: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa." Dan kemudian dalam Bilangan 6:27
Allah berkata: "Demikianlah harus mereka meletakkan nama-Ku atas orang pada Israel, maka Aku akan memberkati mereka." Allah menempatkan nama-Nya kepada saya untuk memberkati saya. Saya berjuang memahami betapa mengangumkannya itu.


Nama-Mu sangat berharga bagi saya, ya Tuhan. Semoga saya selalu melindungi cap-Mu.



--
Citra Pandiangan

*Keep Smile and Spirit*

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health