Baru-baru saja salah seorang artis heboh dengan pemberitaan pencabulan, lalu sekarang muncul lagi pemberitaan seorang ayah tega membunuh anak kandungnya. Pelakunya seorang polisi lagi. Belakangan ini pemberitaan kriminal dengan korban anak mulai kerab terjadi. Anak, remaja yang masih perlu bantuan didikan dari orang dewasa malah menjadi korban dari orang dewasa itu sendiri.

“Menodai” kemurniaan anak, meskipun sedang meranjak dewasa, tindakan tidak senonoh itu bisa berakibat buruk pada prilaku dan masa depan anak. Tentunya anak yang mendapatkan pengalaman pahit pada masa anak-anak dan remajanya kejiwaannya akan berbeda dengan anak-anak yang tumbuh dalam keadaan normal.


Bimbingan orangtua sangat dibutuhkan bagi korban-korban yang statusnya anak. Terus, ini malah seorang ayah tega membunuh buah hatinya sendiri dengan “Sadis” tentunya. Prihal apa sampai seorang yang seharusnya menjaga dan melindungi anaknya malah menghabisin nyawa dari anaknya itu sendiri. Apalagi usia anaknya masih balita sungguh terlalu!

Apapun alasannya yang mengatakan disuruh “seseorang” sungguh miris. Apakah dia tidak berpikir? Apakah dia tidak merasakan apa-apa, saat melukain anak-anaknya itu sendiri. Banyak orang yang berusaha susah payah untuk mendapatkan anak tetapi tidak berhasil. Sedangkan banyak orang tanpa perlu susah payah untuk mendapatkan anak tetapi anak-anak mereka, mereka terlantarkan. Ironis bukan?

Membicarakan mengenai anak, kasus, wah, rupanya kasus yang terjadi pada anak-anak lumayan juga banyak, baik terekspos media maupun tidak, tetapi anak-anak adalah anak-anak. Mereka (anak-anak) masih dalam pembentukan kepribadian, moral, sama seperti pengerajin keramik yang sedang membentuk keramik sesuai dengan keinginannya. Begitulah anak-anak, di usia anak-anak inilah orang dewasa berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak-anak di masa mendatang.

Tetapi malah sebaliknya, banyak orang dewasa ataupun pelaku merupakan kerabat yang kerap melakukan penyiksaan terhadap anak. Secara tidak langsung, mereka (pelaku) telah merusak kejiwaan dan pembentukan ke pribadian pada anak. Jangan sampai ada lagi, pemberitaan mengenai anak-anak yang negatif. Semoga orang dewasa lebih memahamin dunia anak dan menjadikan anak sesuai dengan kepribadian dan moral yang baik untuk masa depannya nanti. Selamat akhir pekan dan Tuhan memberkatin kita semua. Untuk Indonesia, selamat beristirahat untuk beraktivitas besok.



Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health