Sabtu (23/2) kemarin, BBD kembali mengadakan kopdar. Sebenarnya, Kopdar sabtu itu atas usulan mba Nuke, plus mba Ani juga sempat bertanya 'kapan neh ngumpul lagi'. Gitu kira-kira yang aku tangkap dari permintaan dua mami cantik itu....

Eh, pas hari H-nya tiba. Mendadak mba Ani tidak bisa datang, lantaran sakit migrannya kambuh. Udah gitu, Ryane tidak bisa hadir, karena harus menghadiri pernikahan saudaranya. Sementara itu mba Nuke yang aku SMS untuk make sure agar datang pas kopdar, SMS ku tidak di balas dan siangnya aku mencoba menelpon ibu satu itu. Ternyata sia-sia deh. Soalnya ponselnya di luar jangkauan alias di mati-kan.

Alhasil, yang datang hanya beberapa saja. Berhubung saya kena bagian Kopdar BBD, mau tidak mau ya harus datang. Padahal, asli hari Sabtu itu bawaan 'de-de' malas banget. Maklum penyakit bulanan datang, disaat tidak tepat.... lho, maksudnya apaan tuh (hehe). Untung ada Chica, sehingga ada deh kawan ceweq di sarang penyamun.

Jam menunjukan pukul 14.30 WIB, seharian doing noting di kost, membuat ku sedikit merasa tidak enak. Padahal, aku bertekad untuk seharian dari pagi sampai malam doing noting, ternyata tidak bisa... Padahal, hari itu aku terpaksa abesent dari gereja (sorry mom, I was absent) Soalnya badan ku, beneran lemas, ga nyaman dan gak enak. Lantaran datangnya 'penyakit' itu lebih awal dari dugaan ku...

Dengan langkah lemas, aku bagun dari tempat tidur yang super berantakan untuk membersihkan dan menyengarkan badan. Setelah mandi dan melihat kamar yang super berantakan ada delima melanda diri ku, antara membersihkan kamar or pergi ke kantor untuk sekedar membuka internet. Ternyata, goda-an untuk pergi ngantor lebih dominan daripada membersihkan kamar...

Hari itu, cuaca super panas tapi tetap aku putuskan lebih baik dari kost ke kantor jalan kaki saja. Soalnya kalau naik angkot sama saja perjalannya plus nunggunya bisa 20 menitan. Soalnya, angkot-angkot di Batam lagi pada 'jual mahal' tapi butuh.

Nyampe di kantor, yang pertama ku samperin computer paling ujung yang bisa chatting... Ngomong-ngomong soal chatting, aku jadi ingat Veejay. Kamis malam, aku chat ma dia. Asli, aku dah ngak ingat ma cowoq Singapore-India itu. Dia pernah memberikan aku dua novel versi bahasa inggris. Padahal, aku belum pernah ketemu ma dia. Btw, dia bakal berkunjung lagi ke Batam bulan depan. Mudahan aja aku ada waktu agar bisa bertemu dengannya.

Begitu on-line di kantor, di YM nama mas Firman dah online, langsung deh ku samperin dan berbincang-bincang dikit dan tak terasa jam sudah hampir menunjukan
pukul 16.00 WIB. Langsung deh, aku ofline dan mengclose email, blogger, opera dan multiply yang lagi di buka.

Sesampai disana masih sepi coz i am the first blogger yang datang, tak lama kemudian mas Firman pun datang, di susul Dev, Rambe, Dobby, Arifin, Chica, Joko yang biasa terkenal geblek (bener ga ya tulisannya begini??) lalu Isel dan kawannya (sori aku lupa) dan terakhir Sultan.

Berbincang-bincang sambil menikmati minuman segar di Bandung Resto. Aku memilih tempat ini ada dua alasan, pertama biar pembicaraan enak, karena pertemuan terakhir conversation terganggu lantaran bising di mall dan kedua karena katanya ada hostpot. Ternyata tidak ada (sori ya mas Dev, jadi ga enak neh).

Kali ini kopdarnya sedikit berbeda, lantaran Ria Saptarika, seorang blogger Batam dan juga Wawako Batam ikut kopdar. Janjiannya jam 19.00 WIB. Aku udah menyakinkan ajudannya agar on-time, I wish in-time, ternyata tak kunjung datang juga. Sebelum mr Ria datang, ponsel jelek ku ini tak pernah berhenti berbunyi. Tak lain adalah ajudannya pak Ria untuk meyakinkan acaranya tetap berlangsung... Mank seh, sepertinya diantara pak Ria dan ajudannya ada miscomunication or misunderstanding. Soalnya pakai bawa humas segala pak Yusfa Hendri, untunglah ternyata bang Yusfa tidak datang (lho maksudnya). Soalnya acara kopdar itu cuma berbincang-bincang biasa.

Begitu pak Ria datang, kami pun berpindah tempat duduk, berhubung beberapa kawan dah pada kabur. Terpaksa neh para blogger yang masih tersisa sibuk menelpon kawan-kawan agar bisa datang dan terlihat ramai. Usaha mereka (Joko, Arifin, Rambe dan juga aku) berhasil. Joko memanggil kawannya mas KeQi yang datang bersama 'teman perempuannya' (itu katanya, tapi kami pikir pacarnya hahaha), lalu mrs Arum bersama suami dan anaknya, Ramon Damora, Ucoq dan mas Wahyu (sori ya mas, pemaksaan dikit)...

Lumayan seru seh, tapi asli pantat pegel. Bagaimana tidak duduk dari jam 4 hingga jam 10-an. Alhasil acara ditutup setelah makan-makan sambil ngerumpi. Lucunya, selain memperbincangkan mengenai komunitas ini, ada beberapa orang yang 'mengadu' mengenai susahnya membuat KTP. Wah, jadi ajang curhat neh... Udah dulu deh, ceritanya. Soalnya paaanjaang ntar bosan yang baca. Untuk informasi lebih lengkap bisa mengklik websitena mas Keqi

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health