Setelah kematian ayahnya, Kale menjadi pemarah dan biang keladi, yang berakhir hingga menjadi tahanan rumah oleh pengadilan. Sebab, memukul hidung guru yang sedang mengajarnya. Ibunya, Julie, bekerja siang dan malam untuk menghidupi diri dan putranya, membuat dirinya tak peduli dengan putranya.

Karena merasa bosan di dalam rumah, TV satelit pun dihentikan. Dinding-dinding rumahnya mulai akrab dengan Kale. Ia menjadi seorang pengintai sejak ia tertarik mengintip para tetangganya melalui jendelanya, dimana salah satunya ia curigai sebagai pembunuh berantai, dan seorang gadis yang baru pindah yang merupakan tontonan menarik baginya.

Mereka pun berteman, kecurigaan Kale beralasan, ternyata pria, tetangga sebelah rumahnya adalah pembunuh berantai. Ia pun berjuang untuk menyelamatkan nyawanya dan juga orang-orang yang disayanginya dari pembunuh berdarah dingin itu.

Filmnya menegangkan, mungkin, karena aku bukan termasuk golongan orang yang menyukai film triller. Namun, cukup memicu adrenalin. Karena efek ketegangan dan musik yang pas disetiap adegan pembunuhan.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health