Baru empat hari aku di Pinang, otak ku sudah buntu dan tak ada inspirasi yang datang mengampiri ku. Padahal, target ku, tahun ini, proyek ku sudah bisa terselesaikan. Why? Aku juga tidak tahu alasannya. Aku sendiri tidak bisa menjawab dan memahaminya.

Apa karena aku merasa tenang, karena berada di rumah or karena perasaan dan hati ku sedang merasa 'tenang'. Ternyata tingkat pressure dari kantor, bisa membuat otak ku bekerja terlalu keras dan membuat ku berandai-andai. Hingga terciptalah suatu ide yang dari dulu, memang ingin aku laksanakan.

Jangan sampai aku terlalu lama di kota ini, pikiran ku bisa buntu. Tidak ada tekanan, tidak ada rasa bersaing untuk menghasilkan yang terbaik. Mungkin, perkataan ku terlalu sombong, bila dibaca. Tapi, saat ini, memang itulah yang sedang aku rasakan. Aku tidak mungkin membohongi diri ku sendiri.

Beberapa kawan mengatakan, di Pinang merupakan tempat kerja yang nyaman dan enak. Itu, bagi mereka yang mendapatkan pos-pos yang tidak mungkin kecolongan. Sedangkan aku, di sini, bekerja sendirian. Alo...., benar kata kawan ku, Vera, berat di tempatkan di daerah. Dan, aku sudah merasakannya....

Menyerah? Inginnya seperti itu. Tapi, biarlah aku mencoba bertahan hingga akhir bulan ini. Kalau, aku tidak bisa. Aku akan mengutarakan ke pimpinan. Berat, itulah yang ku bayangkan dan ku rasakan. Seorang diri, mengcover Tanjungpinang yang luas dengan jarak yang jauh.

Berbicara memang sangat mudah. Namun, menjalankannya susah. Beberapa kawan di Batam, memberi semangat, survive!!! katanya, itu hanya suara dan tulisan. Coba, kalau mereka yang di tempatkan. Apakah, kata itu cukup untuk memberi semangat dan motivasi?

Hidup dari dulu memang aneh dan tak bisa ketebak. Bagaimana tidak? Aku jadi ingat, semalam, aku mendapatkan buku harian ku tahun 2003. Ngak nyangka masih ada... Isinya, kebanyakan seputar penderitaan ku. Kini, aku bekerja, sama, penderitaan ku.

Manusia itu aneh. Sangat aneh, di kasih ini, minta itu. di kasih itu, minta ini. Aku yang 'bodoh' atau aku yang 'munafik' menerima penderitaan ini. Ini juga karena permintaan ku, habis di kantor gak ada yang mau. Ternyata, aku memang bodoh. Berrrrraaaatttt...............

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health