Kalau ditanya pengarang novel siapa yang menjadi favorite ku, pasti ku katakan Barbara Cartland. Karena semasa hidupnya dia berhasil berkarya sebanyak 723 buku. Wow, hebat. Karena aku pasti, tidak bisa seperti itu. Mencari inspirasi dalam menulis sangatlah tidak mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Pasti ada rasa tidak percaya diri dengan hasil karya yang sudah dibuat. Jadi, disimpan saja dalam komputer, ataupun dalam buku yang kian tahun kian usang dimakan waktu. Kekagumanku pada wanita yang pernah mendapatkan gelar ''Dame of the Order of St. John of Jerusalem'' dari erajaan Inggris. Karena usahanya dalam bidang amal.

Berbagai kegiatan dilakukan wanita yang tutup usia 99 tahun itu. Dalam setiap karyanya dia selalu ''DOA''. Karena menurutnya dengan berdoa inspirasi itu selalu ada. Kekuatan doa yang terus menerus membuatnya berkarya hingga menghasilkan ratusan buku. Ceritanya pun sangat ringan dibaca, walaupun kebanyakan ceritanya diseputar kerajaan inggris, seperti mengenai Duke, princess, atau kebangsaan lain.

Karya yang paling suka ku baca, pilih pintar atau cantik? Briliant or Smart? Em. . . . . Sejak dulu wanita selalu diidentikkan dengan kecantikan saja, bukan kepintaran. Gaya bahasa yang ringan dan alur yang selalu mudah ditebak, tetap saja karya Barbara Cartland ada beberapa di rak buku di rumah.

Selain pengarang wanita asal luar negeri itu, bukan berarti pengarang Indonesia tidak ada yang bagus, Ayu Utami, Djenar Maesa Ayu dan masih banyak lainnya. Mereka memiliki beragam perbedaan dalam penulisan. Namun, hasil karya tulisannya sangat enak dibaca. Aku suka salah satu karya Ayu Utami yang berjudul Larung. Sedangkan untuk karya Djenar Maesa Ayu, aku suka cerpen karyanya mereka bilang aku monyet dan suda difilmkan.

Dengan menulis bisa melupakan penderitaan dan kesusahan, dengan menulis membuat kita berimaginasi dan menemukan inspirasi yang menarik untuk ditulis. Seperti kata Gerald Brenan, ''Awali setiap subuhmu dengan menulis atau mencatat karena dengan begitu membuatmu menjadi penulis''

Menulis seperti meluapkan perasaan yang tersimpan di dalam hati, dengan menulis membuka dunia imaginasi dan berkembang dalam bentuk tulisan yang tidak disadari jadi berupa cerpen, cerbung atau novel. Hanya butuh keberanian untuk melakukan itu bukan. Apa susahnya menulis? Karena sejak kecil pun kita diajarkan menulis dan mengenal huruf?

Sahabat setia yang tak pernah meninggalkan kita adalah tulisan. Karena dengan menulis uneg-uneg dihati, perasaan yang tadinya berat menjadi sedikit ringan. Menulis, menulis, menulislah. Jadikan tulisan menjadi bagian dari hidupmu. Apalagi sarana untuk mengembangkan tulisan bisa dimana saja.

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health