Ya Tuhan kenapa ini berat sekali menghadapi orang, adik, siapa pun dengan suara yang lemah lembut. Kalau pada akhirnya, mereka menjengkelkan dan membuat emosi meluap-luap. Begitu beratkah menjadi orang yang baik --baik sepenuhnya-- Memang mudah berbicara, menulis namun pada praktiknya sangat sukar untuk dilakukan?

Apa yang harus ku lakukan, bila aku berada di puncak emosi? Apakah salah, bila aku mengeluarkan kata-kata kasar, bahkan berteriak? Tentu, aku tahu jawabannya. Salah. Jadi aku harus bagaimana menghadapi ini semua? Kan tidak mungkin aku berdiam, aku ingin teriak, mengeluarkan kekesalan ku. Setidaknya perasaan ku akan menjadi baik, bukan?

Kalau akhirnya perkataan emosi ku itu di dengar orang --bahkan orang yang aku maksudkan-- tentua itu akan menimbulkan perkara baru. Jadi, what kind I do for that God? I am not a perfect person who can be patient, love, care and others good character. I am just a human, have feeling, have guilty and sometimes egois, honest and wanna be the winer although I know that my fault, not 80 percen my fault.

Kadang, setelah kata yang penuh luapan emosi itu keluar, ada rasa penyesan. Jadi aku harus bagaimana? Aku tahu, bahkan sangat tahu mengenai kasih, tetapi itu kan sulit tuk dilakukan. Apalagi di saat emosi di puncak, amarah, kekesalan bercampur menjadi satu, seperti gunung meletus yang siap meletus.

Aku tahu dalam Firman Mu --Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran, Amsal 10-12--
Aku sangat tahu, Engkau selalu mengingatkan setiap orang untuk selalu bersabar dan itu memang tertulis di dalam alkitab. Tapi sulit.

Emosi yang meledak-ledak itu apakah bisa padam hanya memandang orang itu? Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar --Amsal 14:17--

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan amarah --Amsal 15:1-- Delema banget ya? Susah, manknya bisa disaat emosi, kesal bisa memberikan jawaban yang lemah lembut? Tanpa emosi, aku tak yakin, bisa melakukannya.

Ya memang, Si pemarah, membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadaman perbantahan --Amsal 15:18--

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health