Entah apa aku bisa dibilang apes, beruntung, sial atau bagaimana. Yang jelas aku tidak tahu, pasti!!! Yang kutahu, tubuhku sakit, memar dan luka. Padahal, luka pertama saja masih belum hilang. Eh, sekarang lukanya lebih parah. memar hampir disekujur tubuhku dan menyebabkan beberapa bagian tubuhku.

Dalam seminggu dua kali aku terjatuh pada ''lubang'' yang sama alias terjatuh dari namanya roda dua. Pertama, terjatuh mau masuk selokan di pertigaan lampu lalu lintas di kampung baru. Itu menyebabkan memar dan biru pada paha kanan dan kiri, serta harus membawa tuh motor tuk di perbaiki. Hilang lah beberapa lembarann mata uang rupiah yang berwarna biru.

Jatuhnya yang pertama kali karena membawa sepeda motor di jalan raya, tidak membuat aku jera. Hal itu, aku ulangi lagi --dikit terpaksa-- karena papa sedang berada di Medan. Aku harus menaklukan si roda dua menuju batu 9 --Bintancentre-- sepanjang perjalanan aku terus berdoa agar selamat sampai tujuan. Karena lalu lintas dari batu 6 ke kantor padat dan banyak angkutan besar2 lewat dengan kecepatan tinggi. Wasalam deh kalau kecelakaan di situ, nyawa taruhannya.

Apalagi, kaya orang seperti aku pedenya poll tapi masih belum menguasai motor. Alhasil, waktu di depan SMA 2, motorku terjatuh dan aku terjungkir. Untung lah, nyawaku tidak apa-apa. Aku menyalahkan jalan, karena licin. Habis hujan soalnya. Padahal itu semua akibat kecerobohanku.

So guys, kalau belum bisa bawa motor lebih save kalo numpang ma kawan aja deh. Jangan bawa di jalan raya, apalagi kalau lalulintasnya padat dan jalan bertikungan. Nyawa taruhannya. Kini, tubuhku memar semua. Kalau digerakin sakit. Terpaksa hari ini izin tak masuk; Besok wajib nyetor berita lebih banyak hehe. . .

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health