Yea tadi nonton film Ice ages 3, memang sudah berkali-kali nonton, tetapi gak pernah menuliskan review film ini.

Kali ini, aku membahas mengenai salah satu tokoh dari pemeran utaman Ice Ages 3, bukan mengenai si mamot tetapi mengenai si macam, diego.

Di dalam film ini tentunya, yang sudah menonton memahami benar pesan moral yang terkandung sangat bagus.

Diego merasa dunianya bukan berada dalam kumpulan temannya. Ia merasa kesepian, meskipun ia mengelak untuk mengakuinya pada awal film ini diputar.

Selain itu, usianya juga tidak muda lagi. Perasaan itu berkecambuk di dalam dirinya. Merasa sendiri dan tidak muda lagi. Karena kemampuannya sudah berkurang.

Mungkin tanpa disadari, kita juga merasakan perasaan yang sama dengan Diego. Merasa sendiri dan semua orang mulai melupakan keberadaan kita disisinya. Karena kesibukan dalam mengurus keluarganya sendiri.

Merasa it is not belong to me, where I will find the place to get the wonderful life. Yea, sisi kelam diego. Namun karena kawan yang nyebelin dan buat ulah Sid. Membuka kembali sisi Diego bahwa disitulah ia memang seharusnya berada.

Meskipun terkadang berada di keramaian, namun terkadang kita merasa kesepian dan tidak dibutuhkan. Namun, persabahatan tidak hanya sebatas mengenai keberadaan diri kita disekeliling sabahat kita.

Pesan ini benar-benar menyentuhku. Apalagi seorang teman baru saja mengatakan tidak mau berteman denganku. Karena ia takut keberadaanku membuatnya bimbang?

What! Memangnya aku melakukan apa padanya?

BlackBerry®

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health