Selfie di Pantai Tak Bernama Dikejutkan dengan Cahaya Petir
Dari Langit yang sayup Kelabu Berubah menjadi Terang
 Pulau Lombok, namanya kepulauan pasti identik dengan banyaknya spot-spot pantai di pulau Lombok. Meskipun tidak semua pantai bisa dijelajahi tetapi banyak pantai terkenal hingga kepenjuru dunia yang membuatku tertarik untuk menginjakan kaki di pulau Lombok ini.
Aku bukanlah sang petualang tetapi banyak kabar mengatakan bahwa awal pertama ke Lombok pergi sendiri khususnya wanita akan sangat berbahaya. Nyatanya hal itu tidak sepenuhnya benar. “Preman” memang dimana-mana ada, tergantung bagaimana cara kita mengatasinya. Tiba di terminal Lombok sudah siang hari, kaki pun mencari tempat tujuan untuk menginap sementara di Lombok. Walaupun cuaca tidakah baik pada bulan pertengahan Desember, tidak mengurungkan niatku untuk menjelajah Lombok. Bertemu dengan seorang pemuda yang mau ke Bima, dia menyempatkan diri untuk menemaninku menelusuri Lombok. Walaupun dia hanya sehari saja, setidaknya lumayan ditemanin di hari pertama menginjakan kaki di Lombok. Tujuan awal mencari sunset di Pantai Sengigi, nyatanya dipertengahan jalan hujan bermain dengan kami. Kadang hujan dan kadang berhenti, tetapi tidak menyurutkan kami untuk mengejar sunset. Kami tidak mendapatkan sunset, saat kami tersesat hingga dipertengahan jalan entah dimana, tetapi spotnya sangat luas biasa. Sehingga kami pun tidak mau ketinggalan dengan orang-orang yang berhenti di jembatan mengabadikan moment saat menjelajah Lombok.

Mengejar Sunset di Kala Mendung di Pantai Deretan Pantai Sengigi

Petir menyambar saat kami berada dipantai yang sepi dan memiliki talang tetapi terbuka. Mungkin dikarenakan sudah hampir senja, sehingga tidak ada penjaga pantai di sekitar situ. Ya, kami masuk dan melihat ke dalam ada pemandangan apakah disudut jalan yang kian mengecil dan sepi itu. Rupanya, langit mendadak berubah menjadi abu tetapi tidak menyurutkan niat kami melihat pantai-pantai yang ada di seputaran pantai “sengigi”. Gagal mendapatkan sunset sempurna, karena cuaca Lombok saat itu sedang bermain petak umpet. Kami pun kembali dan menelusurin jalan gelap di Lombok. Kami mencoba mencari sesuatu yang unik, cita rasa kuliner. Tentunya, jika mengunjungi suatu daerah jangan pernah lupa mencoba makanan khas daerah tersebut. Kebetulan makanan terkenal di Lombok adalah ayam taliwang, sungguh lezat saat lapar memakan ayam dengan daging yang manis dan ditutupin rasa pedas dari berbagai bumbu yang makin menyedapkan ayam baby itu. Awalnya sungguh aneh melihat ayam kecil dimasak tetapi rasa memang tidak bohong. Walaupun tidak terlalu banyak daging yang terdapat pada ayam seekor itu tetapi rasa daging muda itu mmm masih tertinggal dilidah rasa manis dan segarnya.


Makanan Khas Lombok | Ayam Taliwang

Keesokan harinya rasa penasaran akan pantai Sengigi tidak mungkin dilewatkan begitu saja. Pagi-pagi benar kami mencoba mencari petunjuk yang benar. Ah, rupanya pantai Sengigi itu bersembunyi diantara pertokoan souvenir yang ada di jalan itu. Kalau mau menikmatin pantai itu segera saja langsung datang diantara pertokoan souvenir yang hanya ada satu-satunya di jalan menuju pantai Sengigi. Pantai yang bibir pantainya tidak terlalu luas lagi lantaran sudah dibangun perhotelan dipesisir pantai Sengigi tersebut tetapi ombaknya benar-benar besar dan dasyhat. Pantas pantai ini terkenal dengan pantainya para pencari angin, maksudnya selancar. Surfing yang menyukai tantangan permainan laut yang biru dan berdiri diatas papan selancar mengikuti arus ombak yang kembali ke bibir pantai. Senang melihat nuansa pantai yang menyenangkan itu. Aku tutup mataku hanya untuk membawa keajaiaban keindahan lukisan alam yang bersumber pada lukisan Tuhan yang tertinggal di Pantai Lombok, tepatnya pantai Sengigi.

Mengejar Spot Pantai di Lombok | I Love Virgin Beach

Tidak puas hanya satu pantai yang dijelajahin. Kami pun segera mencari pantai yang terkenal juga dan memiliki nama sama di Pulau Dewata itu, pantai Kuta Lombok. Kami tidak membayangkan seperti apa pantai itu dan bayangkan kami akan pantai Kuta Lombok tidak jauh berbeda dengan Pantai Kuta Bali. Nyatanya pemandangannya sungguh berbeda dan tentu saja menyenangkan banget. Baru kali ini aku melihat butiran pasir pantai yang berukuran jumbo tetapi tidak menyakitkan saat aku berjalan telanjang kaki menuju pantai Kuta Lombok. Airnya sangat jernih dan berwarna biru kontras dengan pemandangan yang terpampang luas di depan mata kami. Apalagi ditambah cuaca yang kali ini mendukung kecerahan pantai Kuta Lombok. Tak kuasa, mata yang lapar akan keindahan ini terus menelusuri tiap-tiap suduh pantai Kuta Lombok yang ada di depan mata sambil mengucap amazing beach in Lombok.


Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health