#Jelajahwaktu

Meskipun aku telah membuat rencana untuk melihat bluefire di gunung kawah Ijen, tetapi saat mengkakulasi anggaran, koq mahal banget ya. Akhirnya, aku putuskan tidak jadi saja, cuma numpang lewat di Banyuwangi untuk ke Lombok saja. Tetapi, takdir berkata lain. Saat aku turun “gunung” setelah melihat sunrise di gunung bromo. Di dalam elf (transportasi semacam mini van gitu), semuanya bukan orang Indonesia penumpangnya, alias berbagai negara, mulai dari teman sekamarku dari German dan Prancis, lalu berkenalan dengan Malaysia, Rusia dan berbagai negara lainnya. Notabennya tujuan kami turun ke Probolinggo or Probolingga. Whateverlah, perjalanannya kan butuh waktu lama juga.


Jadilah kami berbincang dan saling tukar informasi dan juga saling memberi arahan. Nah, dalam elf yang “penuh sesak” sambil menunggu driver untuk membawa elf berangkat meninggalkan sisa-sisa jejek kenangan aku dan mereka semalam di gunung bromo. Nah, saat itu 80 persen dari penumpang elf telah melihat Blue Fire dan anggarannya tidak semahal yang aku bayangkan. Koq bisa, cerita pun bergulir dan pamer ajang foto pun terlihat. Nah, -koq jadi kebanyakan nah ya hohoho- Ada adik-kakak dari Singapore yang hendak ke sana, saling berbincang dan kebetulan hariku ke Probolinggo masih ada 3 hari free. Jadilah, aku bergabung dengan mereka. Meskipun, aku telah lupa namanya, setidaknya tidak apa-apa deh, kenangannya tak terlupakan.


Nah, (tuh kan pakai nah lagi) dalam perjalan ke sana, ternyata mereka sempat bertemu dengan alumi dari Universitas Jember dan kebetulan mereka adalah anak gunung, aduh kenapa lupa ya namanya, oh ya anak mapalah gitu. Langsung deh, cap cus, kami mengginap di kampus, aduh jadi ngiler masa remaja dulu hahaha, sungguh indah dan banyak hal yang terlewatkan begitu saja.

Lalu, singkat cerita. Aku dan mereka naik motor menuju kawah ijen, finallly. Dan karena aku memang tidak mempersiapkan perbekalan yang sempurna untuk naik gunung. Aku salah kostum, aku jadi malu dan menyesal. Soalnya, aku pakai sepatu plastik yang aku beli di bandung, terus tidak ada jaket yang bisa menghangatkan badan. Apalagi cuaca di Desember itu sangat buruk, akhirnya.............. kita sambung besok saja ya, mau menonton “film launching samsung” untuk mencoba ikut lomba review produk Samsung. See you friends.



Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Creative and Health